Bandarlampung (Netizenku.com): Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan dukungan konstruksi berupa pembiayaan dan pembangunan pipa jaringan distribusi utama sistem gravitasi dalam mega proyek penyediaan air minum di Kota Tapis Berseri.
Pada Jumat (27/7) lalu, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau bersama Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR menggelar rapat pembahasan draft perjanjian kerjasama pemasangan pipa sistem pompanisasi SPAM. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari peletakan batu pertama yang telah dilakukan sebulan lalu.
Saat dihubungi Netizenku.com pada Minggu (29/7), Direktur Umum PDAM Way Rilau, Simon Mirza menuturkan, proses pembangunan SPAM dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) ini, Ditjen Cipta Karya memberikan dukungan konstruksi berupa pembiayaan dan pembangunan pipa jaringan distribusi utama sistem gravitasi. Dari total nilai investasi Rp1,1 triliun, Ditjen Cipta Karya bakal memberi asupan dana sekitar Rp223 miliar dengan sistem pendanaan multiyears.
Tahun ini, kata Simon, telah dianggarkan sebesar Rp19 miliar. ’’Selebihnya, sekitar Rp204 miliar akan dianggarkan tahun depan. Anggaran yang digulirkan oleh Cipta Karya digunakan untuk membangun pipa utama,” kata dia.
Selain menugaskan Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga juga memberikan dukungan perizinan dan penempatan pipa di Ruang Milik Jalan (Rumija) pada jalan nasional dari Desa Relung Helok, Kecamatan Natar, Lampung Selatan. Selain itu juga memberi dukungan perizinan untuk konstruksi bangunan intake dan penerbitan Surat Ijin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Permukaan (SIPPA) dari Ditjen Sumber Daya Air. \”Kabarnya izin sudah bisa turun pekan depan,” ungkap Simon.
Ia juga mengatakan, berdasarkan penandatanganan perjanjian kerjasama proyek antara PDAM Way Rilau dan PT Adya Tirta Lampung sebagai badan usaha pemenang lelang 14 Februari silam, pekerjaan sudah harus dimulai setidaknya 14 Agustus tahun ini.
\”Nah, kabarnya akan mereka percepat. Awal Agustus ini investor mulai bekerja,” tuturnya.
Diketahui, Investasi pembangunan SPAM Bandarlampung digunakan untuk pembangunan, pengoperasian, dan pemeliharaan yang mencakup intake dengan kapasitas 825 liter per detik untuk pengambilan air baku, Instalasi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas produksi 750 liter/detik, pembangunan pipa transmisi diameter 1.000 mm sepanjang 22 km, reservoir dengan kapasitas 10.000 m³, dan pembangunan sebagian jaringan distribusi untuk sistem pemompaan.
\”Pembangunan pipa distribusi sekunder merupakan tugas pemda. Selanjutnya, pembangunan pipa distribusi rumah tangga dibangun oleh PDAM. Tahun 2020 semua diharapkan selesai,\” paparnya. Kendati begitu, kata dia, proyeksi 60 ribu saluran air bersih dengan asumsi untuk mengover kebutuhan air 300 ribu warga kota dari proyek SPAM ini dibangun secara bertahap. Tahun pertama akan dibangun 14 ribu saluran, hingga akhirnya tuntas selama lima tahun, yakni 2025.
Untuk diketahui, saat ini PDAM Way Rilau baru melayani 38.658 pelanggan atau 193.290 jiwa penduduk. Jika dipersentasekan baru 20 persen dari total penduduk Bandarlampung.
Nantinya, proyek SPAM melayani delapan kecamatan. Yakni Rajabasa, Labuhanratu, Wayhalim, Kedaton, Tanjungsenang, Sukarame, Sukabumi, dan Kedamaian. Proyek tersebut akan menghabiskan biaya sekitar Rp1,08 triliun dengan masa konstruksi dua tahun.(Agis)