Metro (Netizenku.com): Kota Metro kembali raih prestasi di kancah nasional, kali ini penghargaan apresiasi kabupaten/kota kategori prevalensi stunting terendah pada program percepatan penurunan stunting tahun 2024 oleh BKKBN RI, yang berlangsung di Merapi Ballroom, Semarang, Jumat (28/6/2024).
Penghargaan ini diselenggarakan dalam Rangka Perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31, yang bertujuan untuk meningkatkan peran keluarga Indonesia dalam pencegahan stunting serta mensinergikan langkah bersama para stakeholder dan tokoh masyarakat.
Bagi Kota Metro, penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat, stakeholder, organisasi wanita, PKK, swasta, komunitas hingga Forkopimda serta DPRD, dalam menurunkan prevalensi stunting.
“Karena target penurunan stunting ini sejalan dengan upaya menciptakan Kota Metro yang memiliki Generasi Emas Metro Cemerlang (Cemerlang), sesuai dengan program inisiatif Walikota,” kata Kepala Dinas PPPA dan PPKB, Wahyuningsih.
Dalam kesempatan ini, mewakili Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan RI yang diwakili oleh Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Brigjen TNI Oktaheroe Ramsi menegaskan bahwa Indonesia memiliki target ambisius untuk menjadi negara maju sebagai Indonesia Emas pada tahun 2045. Untuk mencapai visi tersebut, perlu disusun strategi yang memperkuat sumber daya manusia Indonesia dengan kemampuan unggul dan karakter yang baik.
“Kita perlu menyusun strategi penyiapan sumberdaya manusia Indonesia dengan Key Performance yang unggul berdaya saing dan karakter yang baik. Dalam rangka menyiapkan generasi unggul keluarga sebagai entitas sosial terkecil dalam kehidupan masyarakat, memiliki relevansi dan peran krusial dalam melahirkan sebuah generasi yang berkualitas,” ujarnya.
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, memberikan ucapan selamat atas prestasi yang diraih para kepala daerah yang menjadi contoh dan motovasi bagi wilayah masing-masing.
“Kami atas nama BKKBN mengucapkan selamat atas prestasi yang bapak ibu raih, dan kemudian menjadikan contoh dan motivator di wilayah masing-masing,” ujar Hasto.
Hasto mengatakan, sesuai arahan Presiden, pemberian penghargaan penurunan stunting ini berfokus pada pembangunan SDM.
“Bersama-sama dengan bapak ibu yang di daerah, kami melakukan intervensi variable atau faktor-faktor yang efektif untuk mencegah lahirnya stunting baru. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), lahir prematur dan pengetahuan atau pendidikan ibu di luar dugaan kita,” Ungkap Hasto. (Rival)