Liwa (Netizenku.com): Berbagai keluhan disampaikan sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Lampung Barat, setiap agenda yang ada di lembaga DPRD, selain jam karet yang menjadi rutinitas, juga dugaan upeti yang harus disiapkan.
Terkait hal tersebut, disampaikan beberapa kepala dinas, menanggapi tulisan wartawan Netizenku.com beberapa waktu kuorum, yang berjudul “Jungkir Balik Juga Perlu Pelumas”, bahwa apa yang dituliskan merupakan fakta di lapangan.
“Isi celotehan tersebut sangat benar, bahkan kini lebih parah, karena permintaan upeti sudah mulai dari tingkat komisi, lalu kami juga harus menyiapkan ketika pembahasan sudah pada tingkat Badan Anggaran,” kata salah satu Kadis yang disampaikan melalui chatting aplikasi WA.
Menurut dia, setiap kali ada agenda di DPRD, selain pembahasan tentang APBD, Perda, dan hearing, selain mulus karena upeti, juga jam karet yang sangat menganggu kinerja organisasi perangkat daerah, karena molor berjam-jam.
“Kalau undangan pukul 9.00 WIB, diyakini mulai pukul 11.30 WIB, baru saja dibuka harus diskor karena memasuki jam istirahat. Apabila diskor sampai pukul 14.00 WIB, rapat baru dimulai pukul 16.30 WIB, itu semua karena jumlah anggota DPRD yang hadir tidak kuorum, tentu mengganggu kinerja kami,” kata dia.
Sementara Sekretaris DPRD Lampung Barat Pirwan, saat dikonfirmasi adanya dugaan permintaan sejumlah uang, saat pembahasan RAPBD TA 2024 pada tingkat komisi, mengatakan itu diluar sepengetahuannya.
“Kami hanya memfasilitasi rapat Bung, nggak tahu kami urusan itu,” jawabnya saat dikonfirmasi melalui chatting WA pribadinya. (Iwan)