Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Realisasi Anggaran Perjalanan Dinas (Perjadin) UPTD Puskesmas Poned Mulya Asri Kecamatan Tulangbawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung selama dua tahun anggaran mencapai Rp984 juta.
Pada tahun anggaran 2022 Perjadin Puskesmas Poned Mulya Asri mencapai Rp564.890.000, ini mengalami peningkatan dari tahun 2021 yang hanya sebesar Rp329.800.000.
Saat dijumpai di ruang kerjanya, Kepala Puskesmas Mulya Asri Kabupaten Tubaba, A. Sobri Lakoni, menjelaskan bahwa dana Perjadin dalam kota digunakan untuk uang transportasi bagi para petugas Puskesmas yang turun ke tiyuh-tiyuh dalam memberikan pelayanan kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dananya untuk membiayai para petugas kelas ibu hamil, pelayanan imunisasi, posyandu lansia, pelayanan posyandu dan lainnya. Mereka sekali melaksanakan tugas diberi uang transportasi senilai Rp50 ribu/orang/hari/kegiatan,” jelas Oni, sapaan akrabnya, Selasa (18/7).
Diakuinya, dana tersebut seluruhnya disalurkan kepada para petugas sesuai dengan bidang tugasnya di Puskesmas.
“Dananya memang tidak langsung kami serahkan ke yang bersangkutan ketika mereka turun ke lapangan memberikan pelayanan, tetapi kita klaim dulu ke pusat, setelah cair baru kami serahkan,” tukasnya.
Oni mengaku pada tahun anggaran 2022, Puskesmas Mulya Asri merealisasikan anggaran Puskesmas mencapai Rp1,64 miliar.
Sejumlah anggaran tersebut bersumber dari dana kapitasi hasil klaim BPJS senilai Rp911 juta, dana ini dipergunakan untuk belanja pengadaan barang dan jasa. Seperti pengadaan barang senilai Rp52 juta untuk pembelian 2 unit AC, 3 unit laptop, 4 unit printer, meja, dan 5 unit lemari arsip. Sisanya untuk jasa pelayanan para petugas medis dan dokter dengan hitungan jasa berdasarkan masa kerja, pendidikan, hari kerja, dan kredit poin para pegawai.
Sementara jelasnya, dari dana non kapitas senilai Rp124 juta yang bersumber dari klaim BPJS untuk pasien rawat inap. Selanjutnya dari retribusi senilai Rp83 juta dipergunakan untuk kebutuhan Puskesmas, diantaranya kebutuhan listrik, ganti ban kendaraan, perawatan gedung, dan lain sebagainya.
“Jadi sumber uangnya senilai Rp1,162 miliar,” tukasnya.
Ketika dikonfrontir dengan data yang dihimpun awak media, realisasi anggaran Puskesmas Poned Mulya Asri dari senilai Rp1,83 miliar diakuinya hanya terealisasi Rp1,72 miliar.
“Rp1,162 miliar tersebut bersumber dari dana kapitasi Rp 911 juta, non kapitasi Rp124 juta, dan hasil retribusi senilai Rp83 juta. Ditambah dana perjalanan dinas dalam kota senilai Rp564 juta. Jadi total keseluruhan mencapai Rp1,72 miliar tidak sampai Rp1,83 miliar,” elaknya.
Untuk diketahui, berdasarkan data yang dihimpun, anggaran Puskesmas Poned Mulya Asri pada tahun anggaran 2022, sebesar Rp 1,83 miliar.
Dari realisasi anggaran Rp1,83 miliar rupiah itu, berdasarkan informasi yang dikumpulkan, sebesar Rp1,18 miliar dipergunakan untuk kegiatan pelayanan dan penunjang BLUD, yang terdiri dari belanja pegawai Rp39 juta, belanja barang dan jasa Rp1 miliar dan belanja peralatan Rp52 juta.
Kemudian, terdapat kegiatan layanan untuk UKM dan UKP rujukan atau operasional pelayanan Puskesmas Mulya Asri, mencapai Rp655 juta. Anggaran tersebut dipergunakan untuk belanja barang dan jasa.
Jika melihat dari dua program kegiatan pada Poned Mulya Asri yang telah menggunakan anggaran mencapai Rp1,83 miliar lebih, banyak digunakan untuk belanja barang dan jasa.
Sehingga bila melihat dari penjelasan kepala Poned Mulya Asri dan dibandingkan hasil investigasi yang didapat, realisasi anggaran pada tahun 2022 diduga tidak sinkron dengan laporan realisasi dinas kesehatan. (Arie/Len)








