Tanjung Setia (Netizenku.com): Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Imam Nahrawi, membuka even berskala internasional Krui Pro 2018 Word Surfing League (WSL) Men’s QS1500 Woman QS1000, di Pekon Tanjungsetia, Kecamatan Pesisir Selatan, Pesisir Barat. Perlombaan ini akan berlangsung sejak Sabtu (14/4) hingga 20 April mendatang.
Melalui even ini, pemerintah setempat berharap dapat mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara. Harapan itu agaknya tidak bertepuk sebelah tangan. Seperti dipaparkan Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Pesisir Barat, Audi Murfi.
Menurutnya, even yang sudah digelar sejak 2016 itu, terbilang manjur menjadi magnet untuk menggeliatkan kepariwisataan di Pesibar yang memiliki garis pantai sepanjang 210 kilometer tersebut. \”Terbukti liga surfing international semacam ini, mampu meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pesisir Barat,\” kata dia. Itu bisa dilihat dari data yang dimiliki pihaknya.
Pada tahun 2016, urai Audi, bertepatan dengan pelaksanaan perdana liga surfing, tercatat kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 15.389 orang. Jumlah itu meningkat dua kali lipat ditahun 2017 yang mencapai 31.589 turis. Kenaikan kunjungan juga ditunjukkan wisatawan nusantara yang pada 2016 sebanyak 31.377 orang, dan menggelembung drastis hingga mencapai 104.456 orang di tahun 2017.
Kecenderungan peningkatan tren kunjungan wisatawan dari imbas liga surfing itu, juga diakui oleh Widi, owner Paradise Surf Camp yang berlokasi di Tanjung Setia. \”Dari segi promosi kegiatan ini terbilang berhasil. Kami merasakan langsung imbasnya. Saat ini saja kunjungan wisatawan, baik asing maupun lokal, ke Pesisir Barat khususnya ke Tanjung Setia terus meningkat,\” ujar Widi kepada Netizenku.com.
Untuk even Krui Pro 2018 WSL ini saja, sambung dia, penginapannya disinggahi oleh tiga wisatawan mancanegara peserta lomba. \”Ketiganya merupakan surfer profesional yang datang ke Krui khusus untuk mengikuti lomba,\” terang Widi.
Namun sebaliknya, dia tidak memungkiri, ada juga tamu yang sebelumnya sudah konfirmasi akan booking liburan ke Tanjung Setia saat ini, tetapi terpaksa menunda kedatangannya karena ada lomba tersebut.
\”Jenis tamu seperti ini adalah turis yang melulu menginginkan ombak untuk bisa bebas surfing. Mereka justru enggan terganggu dengan keramaian lomba,\” tandas Widi. (Iwan)