Tulangbawang (Netizenku.com): Bupati Tulangbawang, Dr. Hj. Winarti SE.,MH, menyambut Kunjugan Kerja (Kunker) Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Ir. Sakti Wahyu Trenggono, dan Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, SE, di Sektariat Perhimpunan Petambak, Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur, Selasa (15/6).
Turut dalam rombongan tersebut, Plt. Dirjen Perikanan Budidaya, TB. Harry Rahayu, Deputi Bidang Koordinasi Sumberdaya Maritim, Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Safri Burhanudin, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung, Ir. Kusnardi, M.Agr., Ec, Ketua P3UW, Suratman dan Forkompimda.
Winarti menyampaikan, salah satu faktor pendukung untuk pertumbuhan ekonomi di Tulangbawang ini tidak luput dari pembangunan infrastruktur jalan, seperti jalan nasional 61 KM dari Simpang Penawar Sampai Rawajitu Selatan sudah proses pengerjaan.
“Saya berharap pertumbuhan ekonomi semakin meningkat kedepannya, apalagi kita juga sudah mendengar penyampaian langsung bapak menteri KKP, solusi untuk memajukan petambak udang di Bumi Dipasena ini harus bergotong-royong dengan semua yang punya kepentingan, bekerja sama dengan semua lini dan yang menguntungkan petambak,” ujar Winarti.
Dimana merupakan salah satu solusi yang terbaik, dia berterimakasih atas bantuan berupa 1 unit excavator yang diberikan kepada P3UW.
“Kami dari Pemkab Tulangbawang menyambut baik kedatangan bapak menteri KKP dan ketua Komisi IV DPR RI yang sudah datang mendengarkan aspirasi dan menyupport para petambak Bumi Dipasena ini,” jelas dia.
Diketahui, Tambak Bumi Dipasena memiliki luasan sekitar 16.250 Ha, dengan jumlah tambak sebanyak 17.139 petak. Dari luasan tambak tersebut, 6.800 Ha merupakan lahan pertambakan mandiri (sertifikat hak milik), dan 9.450 Ha merupakan lahan perusahaan (hak guna usaha).
Komoditas udang yang disebar di 17.139 petak yaitu udang vannamei 99 persen. Dengan jumlah KK petambak 6.500 keluarga, dan produksi 30-70 ton/hari.
Adapun kebutuhan harian yang diperlukan yaitu benih udang 3-7 ton/hari, pakan 45-105 ton/hari, obat-obatan 50 ton/hari, dan es 120-280 ton/hari.
Penjualan udang selama setahun mampu mencapai Rp1,08 triliun. Dengan rata-rata hasil produksi bulanan Juni 2020-Mei 2021 yakni sebanyak 15.895 ton/bulan atau sekitar 44,15 ton/hari.
Adapun beberapa hal yang sudah dilakukan P3UW seperti melakukan penggalangan dan swadaya masyarakat melalui program investasi Rp. 1.000/Kg, melakukan revitalisasi mandiri, melakukan penanaman mangrove, melakukan monitoring udang, perbaikan pola kemitraan bagi hasil melalui koperasi, dan perbaikan jalan darat oleh P3UW.
Dalam kesempatan itu, juga dilakukan dialog channel antara petambak dengan menteri KKP. Pada dialog tersebut, petambak menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi selama ini dan berbagai harapan.
Adapun kendala disampaikan, antara lain pendangkalan kanal inlet dan outlet, kerusakan jetty (sedimentasi dan bangunan), kerusakan mangrove greenbelt, rusaknya akses jalan darat, dan perlu dukungan permodalan. (Leni)