Lampung Selatan (Netizenku.com): Menimbang dari keunikan fenomena jatuhnya meteorit di Desa Astomulyo, Lampung Tengah, peneliti Itera Robiatul Muztaba atau akrab disapa Aji, mengusulkan agar batu meteorit tersebut lebih banyak digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, baik seperti di bidang astronomi dan kebumian.
Selain itu, lokasi jatuhnya meteorit ini kelak menjadi cikalnya Desa Mitra Itera, untuk bersama dikembangkan menjadi situs khusus untuk observasi objek langit dan wisata astronomi di Lampung Tengah.
“Pada akhir Maret 2021, kami akan menginisiasi agenda edukasi dan wisata Astronomi (astrotourism) khusus di Desa Astomulyo dengan melibatkan warga dalam pengelolaannya. Momen ini bertepatan dengan fenomena alam hujan meteor γ-Normid dan supermooon pada akhir Maret 2021,” ungkap Aji, Selasa (16/2).
Dengan kolaborasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat senantiasa menjaga kelestarian objek langit tersebut serta mampu memberikan manfaat yang berkelanjutan untuk masyarakat sekitar secara berkelanjutan.
Dengan terjaganya meteorit tersebut, masyarakat dapat mengamati secara langsung dan mempelajarinya.
Ini sebuah keistimewaan yang luar biasa bagi desa ini, jika nilai ilmiah dan historis objek ini dapat dijaga dan dikembangkan oleh pelajar-pelajar dan para peneliti di Indonesia, khususnya di Provinsi lampung.
Meteorit tersebut memiliki nilai historis dan ilmiah yang tinggi, tidak hanya dari sisi objeknya saja, lokasi pun menjadi sangat penting dalam kajian jatuhnya sebuah meteori di Bumi.
\”Kami rasa akan sangat baik jika Pemerintah Daerah dapat menginisiasi mini-museum di Desa Astomulyo, sebuah museum minimalis yang mampu menjaga serta mengedukasi masyarakat umum tentang benda-benda antariksa seperti meteorit,” ujar Aji.
Selain sebagai langkah dalam menjaga keutuhan Astomulyo Meteorite, tentunya ini dapat menjadi sebuah keistimewaan tersendiri bagi daerah tersebut, khususnya Provinsi Lampung di tingkat internasional. (Josua)