Bandarlampung (Netizenku.com): KPU Kota Bandarlampung bekerja sama dengan PGRI dan Dewan Pendidikan kota setempat menggelar Sosialisasi Pemilih Pemula Dalam Pilwakot Bandarlampung dengan tema Pemilih Cerdas Pilkada Berkualitas.
Kegiatan berlangsung secara tatap muka dan dalam jaringan lewat aplikasi Zoom diikuti 1.000 pelajar dan mahasiswa Bandarlampung di Universitas Muhammadiyah Lampung, Kamis (26/11).
\”Tujuannya bagaimana kita meningkatkan persentase pemilih yang rasional dengan literasi, edukasi, dan sosialisasi,\” kata Ketua KPU Bandarlampung Dedy Triadi.
Dia menyampaikan berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada 2018 oleh FISIP Universitas Lampung sebagian besar pelajar dan mahasiswa berdasarkan sebaran usia dan pendidikan masuk kategori pemilih rasional dan pemilih idealis.
\”Hasil survei itu kita jadikan rujukan untuk Pilwakot Bandarlampung,\” ujar Dedy.
Survei tersebut memaparkan pemilih di Bandarlampung terbagi dalam kategori pemilih apatis, pemilih idealis, pemilih pragmatis, dan pemilih rasional.
\”Pemilih rasional ini yang menjadi tulang punggung utama tingkat partisipasi Pilwakot Bandarlampung. Mereka yang menentukan kualitas demokrasi,\” kata dia.
Namun pemilih rasional tidak hanya dari kalangan pelajar dan mahasiswa, ada juga yang dari basis pemuda difabel, keluarga, marginal dan lainnya.
\”Persentasenya kita perbesar dan semakin menjangkau semua segmen karena ini yang menjadi pil utama kualitas partisipasi dan demokrasi,\” ujarnya.
KPU Bandarlampung dituntut lebih kreatif membuat program dengan membentuk Relawan Demokrasi dan bekerja sama dengan lembaga seperti PGRI yang memiliki struktur keanggotaan, baik guru maupun pihak sekolah.
\”Ini yang kita coba untuk masuk ke sekolah-sekolah menyasar pemilih pemula, sebelumnya kita belum ada kegiatan ini,\” tutup Dedy.
Ketua PGRI Bandarlampung Yuni Herwanto berharap para pelajar sudah mendapatkan undangan pemilih dan datang ke TPS pada 9 Desember.
\”Sehingga suara mereka ikut menentukan pilihan, siapa pemimpin di kota ini yang layak untuk memimpin 5 tahun ke depan,\” kata Yuni.
Dia meminta KPU sebagai penyelenggara pemilihan bersikap profesional dan adil.
\”Artinya kalau kita hajatan, terus tamunya enggak terlayani dengan baik, ada ketidakadilan, tentu tuan rumah yang malu. Mudah-mudahan KPU profesional,\” ujarnya.
Yuni menilai pemilih pemula seperti pelajar dan mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut sudah mengetahui calon dan penerapan protokol kesehatan di TPS nantinya.
\”Saya yakin sudah, karena media juga sudah begitu banyak menayangkan protokol kesehatan,\” katanya. (Josua)