Lampung Timur (Netizenku.com): Masyarakat petani singkong di Kabupaten Lampung Timur menjerit. Pasalnya, harga singkong hasil ladang mereka hanya dihargai Rp1.080/Kg. Salah satu petani singkong, Fauzi mengatakan, sekarang harga singkong kembali anjlok. Padahal beberapa waktu yang lewat harga singkong mencapai Rp1.600/kg. Penurunan harga ini sangat jauh dari harga sebelumnya.
“Namun, meski harga turun, kami tak ada pilihan lain untuk harus tetap memanen meskipun harga sedang jatuh. Sebab kalau tidak dipanen usia singkong akan semakin bertambah menyebabkan kualitasnya menjadi kurang baik ditambah pula ladang menjadi terlambat diolah kembali,” ujarnya.
Selain harga turun, potongan tonase timbangan juga naik, sebelumnya hanya 25 persen, ini menjadi 35 persen. Para pengusaha pabrik singkong yang ada sering mempermainkan harga dan potongan timbangan.
“Salah satu contoh cara mereka mempermainkan harga adalah harga singkong pada hari ini sekitar seribu per Kg setelah dua atau tiga hari harga itu turun lagi dan penurunan harga itu bisa sampai beberapa kali penurunan,” ujarnya.
Oleh sebab itu, ia berharap kepada pemerintah daerah Lamtim agar dapat melakukan koordinasi kepada para pengusaha untuk menjaga kestabilan harga. Mengingat masyarakat Lamtim kebanyakan berpenghasilan dari ladang singkong.
“Jangan sampai terjadi lagi seperti tahun 2016 lalu, masyarakat petani sampai melakukan aksi unjuk rasa karena anjloknya harga singkong. Kita berharap agar pemerintah untuk dapat memanggil para pengusaha yang ada di Lampung Timur ini, agar dapat mencari solusi bagai mana cara untuk menjaga kestabilan harga singkong tersebut,” ujarnya. (Nainggolan)