Pesawaran (Netizenku.com): Sebanyak 78 Tenaga Harian Lepas Suka Rela (THLS) yang bekerja di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) Kabupaten Pesawaran dapat bernapas legas.
Pasalnya hari ini, mereka telah menerima SK dari Bupati Dendi Ramadhona yang dibagikan langsung oleh Kadis PU-PR Zainal Fikri di aula dinas, Selasa (12/2).
Zainal Fikri seusai membagikan SK tersebut memberi arahan, meminta kepada THLS yang telah mendapatkan SK bupati dapat bekerja sesuai aturan jangan sampai bekerja melebihi kapasitasnya.
\”SK yang kita bagikan ada 78 THLS itu termasuk yang bekerja di UPT-UPT Kecamatan,\” kata Fikri.
Dijelaskan Fikri tugas THLS di kantor PU-PR adalah untuk membantu pekerjaan baik itu dikantor dinas maupun di UPT Kecamatan
\”Tugas mereka adalah untuk membantu pekerjaan dikantor maupun di UPT terkait informasi dilapangan maupun urusan kantor, sedangkan untuk sistem kerja nya itu tidak ada bedanya baik itu THLS maupun PNS mereka punya kewajiban yang sama. Akan tetapi saya mewanti-wanti jangan sampai THLS yang diberi tanggung jawab melebihi kapasitas PNS. Contoh saat kita butuh mereka terkait data di lapangan akan tetapi mereka susah dihubungi. Nah, saya tidak mau terjadi seperti itu,\” jelasnya.
Karena ditegaskan Fikri, semua THLS maupun PNS yang bekerja memiliki kewajiban yang sama akan dilihat dari kinerja yang dilakukan. \”Untuk tahun ini memang untuk THLS nya itu ada yang mengundurkan diri lantaran diterima sebagai PNS ada juga yang pindak kerja, dan mereka sudah ada gantinya. Kita di sini bekerja dilihat dari kinerja kita bedakan untuk reward untuk yang rajin dan tidak rajin,\” tegasnya.
Sedangkan untuk sanksi akan diterapkan bukan hanya untuk THLS saja melainkan bagi tenaga PNS juga. \”Untuk sanksi THLS memang belum pernah ada. Akan tetapi untuk PNS yang malas bekerja Tukin nya tidak akan saya keluarkan dan itu pernah saya lakukan lantaran yang bersangkutan malas bekerja. Upaya sudah kita lakukan saya panggil tapi ga juga datang. Tukin Ini lkan tentang tingkat kehadiran karena tukin itu kita keluarkan dilihat dari tingkat kehadiran,\” ungkapnya.
Untuk itu terkait tentang kedisiplinan pihaknya akan memberikan contoh kebawahannya sesuai aturan. \”Kita selaku atasan sebaiknya memberikan contoh terlebih dahulu, kalau kita kepingin memberlakukan aturan kita sendiri harus taat aturan. Akan tetapi jangan disamakan, kadang kita mau berangkat kekantor dapat perintah dari pimpinan harus kelapangan ya itu kita dahulukan, intinya selama kita tidak ada kegiatan diluar saya pun wajib untuk masuk kantor setiap harinya. Kita akan coba benahi dengan kantor pu yang sudah terpisah punya kenyamanan untuk berkreasi seperti sistem yang saya terapkan saat ini, saya akan mengutamakan tugas saya baru yang lain,\” pungkasnya. (Soheh)