Pesawaran (Netizenku.com): Wabah penyakit endemis Demam Berdarah Dengeu (DBD) di wilayah Kabupaten Pesawaran mengalami peningkatan dari tahun 2018 hingga awal tahun ini.
Pemerintahan Daearah Kabupaten setempat melalui Dinas Kesehatan langsung memberikan langkah cepat untuk penanganannya baik itu pembasmian jentik nyamuk melalui fogging, maupun melakukan sosialisasi terhadap masyarakat tentang bagaimana penanggulangan agar terhindar dari penyakit tersebut dengan melakukan 3 M dan pemberian obat abatte.
Dan sebagai bentuk keseriusan pemkab, bagi warga yang tidak memiliki BPJS, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona memberikan pelayanan rawat inap gratis bagi masyarakat yang yang terkena wabah DBD tersebut.
\”Ini adalah bentuk perhatian beliau selaku bupati terhadap masyarakatnya. Akan tetapi, itu hanya untuk yang dirawat di RSUD Pesawaran dan di ruang kelas tiga dan khusus warga yang kurang mampu,\” kata Kadis Kesehatan Harun Tri Joko, di ruang kerjanya usai menggelar rapat bersama seluruh bidan desa yang ada tentang siaga DBD, Kamis (24/1).
Akan tetapi Lanjut Harun, apabila ada warga Pesawaran yang terkena wabah DBD tetapi dirawat di rumah sakit diluar Pesawaran seperti RS Bandarlampung, tetap akan diberikan bantuan berupa biaya pendamping minimal Rp2 juta. \”Kalau dirawat di rumah sakit luar Pesawaran bupati tidak akan menanggung biayanya. Akan tetapi tetap selaku pemerintah daerah akan memberi biaya pendamping untuk makan minum selama dirawat mininal dua juta,\” janjinya.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Harun juga menjelaskan untuk wabah penyakit DBD di Kabupaten Pesawaran tahun2019 ini dipastikan bakal mengalami peningkatan ditahun sebelumnya. \”Selama 2018 saja yang terkena DBD itu mencapai 210 orang, sedangkan ditahun ini 2019 baru awal tahun sudah mencapai 120 penderita artinya kedepan untuk tahun ini penderita DPD di wilayah Pesawaran bakal mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya,\” ucapnya.
Lebih lanjut Harun mengutarakan, ini tugas tenaga kesehatan ab yang berada dimasing-masing puskesmas yang ada dan itu sudah dilakukan.
\”Kalau ada masyakat yang terkena wabah itu segera laporkan dan berikan penanganan dan juga berikan pemahaman tentang DBD itu bukan hanya harus melakukan foging saja akan tetapi dapat dimulai dari diri kita sendiri dengan melakukan 3 M serta membiasakan hidup bersih, karen nyamuk itu suka dengan tempat – tempat yang kotor,\” himbaunya.
- Sementara itu, berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran untuk tahun 2019 yang terkena wabah DBD itu terjadi di delapan kecamatan, Kecamatan Negeri Katon 50 kasus, Gedongtataan 32 kasus, Tegineng 2 kasus, Punduh Pedada 1 kasus, Padang Cermin 10 kasus,Teluk Pandan 3 Kasus, Waylima 3 kasus dan kecamatan Kedondong 17 kasus. \”Sebenarnya pengobatan untuk penderita DBD itu sangat mudah hanya dengan diimpus dan iberi minum yang banyak itu sudah cukup dan pasti sembuh, serta jangan lupa dikontrol HB nya,\” ungkap Harun. (Soheh).