Liwa (Netizenku.com): Keharmonisan antar pimpinan daerah, dari bupati, wakil bupati, forkompimda, camat, peratin, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan pemuda, merupakan modal penting dalam menggerakkan roda pembangunan.
Keharmonisan dan hubungan baik tersebut, kata Anton Cabara Ma\’as yang merupakan tokoh adat Lampung Barat (Lambar), menjadi modal Parosil Mabsus dalam membawa Lampung Barat sebagai kabupaten \”Hebat\”.
\”Apa yang dilakukan pak bupati (Parosil,red) menjaga keharmonisan terutama dengan pak wakil bupati dan Forkompimda sangat kita rasakan sebagai masyarakat, sehingga dalam menjalankan roda pemerintahan berjalan nyaman dan lancar,\” kata Anton, Senin (17/12).
Saat ini kata Anton, sinergisitas antara bupati, wakil bupati dan forkompimda terlihat pada setiap melakukan kunjungan kerja ke pekon-pekon, dimana seluruh pemangku kepentingan tersebut terlihat akrab, dan dalam menyusun program pembangunan selalu melibatkan pihak-pihak terkait.
\”Sesama pimpinan daerah mereka selalu kompak, bupati juga tidak meninggalkan peran tokoh agama dan adat, terbukti pada setiap program pembangunan, seperti rencana dibangunnya gedung budaya, bupati melibatkan tokoh adat untuk menyusun desain grafisnya, dan itu menunjukkan kedewasaan seorang pimpinan,\” jelas Anton.
Namun, dirinya meminta bupati untuk bersikap tegas dengan kabinetnya, dalam hal ini dari kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga pejabat yang duduk pada eselon II, III dan IV, sehingga orang-orang yang diberikan amanah betul-betul mampu menterjemahkan dan mengaplikasikan apa yang menjadi visi dan misi wakil bupati.
\”Yang menjalankan visi dan misi bupati yang dituangkan dalam program pembangunan adalah kepala OPD dan perangkat dibawahnya, untuk itu kami minta bupati bersikap tegas, dengan memberikan tindakan nyata bagi-bagi penerima amanah yang tidak berkerja dengan baik, dan kami mendukung kalau pejabat yang tidak mampu bekerja dibebaskan dari tugasnya,\” harap Anton. (iwan)