IDI Bandarlampung: 3T terkendala stigma dan ketersediaan Lab

Redaksi

Kamis, 1 April 2021 - 19:48 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua IDI Cabang Kota Bandarlampung dr Aditya M Biomed saat ditemui di ruang kerjanya Labkesda Provinsi Lampung, Kamis (1/4). Foto: Netizenku.com

Ketua IDI Cabang Kota Bandarlampung dr Aditya M Biomed saat ditemui di ruang kerjanya Labkesda Provinsi Lampung, Kamis (1/4). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, mengatakan pemerintah wajib melakukan tracing (penelusuran) terhadap orang-orang yang memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

“Berapapun jumlahnya, seharusnya negara itu mengakomodir. Kalau satu orang terkonfirmasi bisa sampai 300 orang yang ditracing, ya itu risiko,” tegas Aditya saat ditemui Netizenku di ruang kerjanya, Labkesda Provinsi Lampung, Kamis (1/4).

Dikutip dari laman covid19.go.id upaya 3T atau tindakan melakukan tes Covid-19 (testing), penelusuran kontak erat (tracing), dan tindak lanjut berupa perawatan pada pasien Covid-19 (treatment) adalah salah satu upaya utama penanganan Covid-19.

Dukungan upaya 3T ini dengan kesediaan masyarakat melakukannya dan menghentikan stigma pada pasien Covid-19.

“3T itu tidak jalan karena begini, ketika yang terkonfirmasi positif diumumkan, seharusnya orang-orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 yang aktif,” ujar Aditya.

Baca Juga  Antisipasi Omicron, Warga Permukiman Padat Harus Terapkan PHBS

“Di masyarakat kita, yang seperti itu susah, apalagi public figur, kadang-kadang disembunyikan. Makanya saya apresiasi pejabat atau artis yang mengumumkan dirinya positif Covid-19,” lanjut dia.

Aditya yang juga Kepala UTD PMI Provinsi Lampung ini mengatakan dibutuhkan tindakan revolusioner dan sikap tanggap dari Tim Satgas Covid-19 dalam melakukan 3T.

“Sebenarnya bagus juga ketika tracing itu kayak vaksinasi. Misal dalam satu daerah sudah dipagari 1.000 orang, minimal 70 persen sudah di-PCR, nanti akan ketemu yang positif disingkirkan, yang lain sehat bebas bekerja,” jelas dia.

“Itu tindakan yang lebih revolusioner daripada kita menunggu orang yang terinfeksi untuk ditracing.”

Hanya saja, lanjut Aditya, konsep demikian tidak banyak daerah yang mampu melakukan karena keterbatasan hal teknis seperti ketersediaan laboratorium pemeriksaan, dan kemampuan melakukan tes swab.

Baca Juga  PPKM Darurat, Polri Salurkan 2.471 Ton Beras

Aditya menjelaskan pada awalnya, badan kesehatan dunia PBB (WHO) menetapkan standar jumlah tes adalah satu tes per 1.000 penduduk dalam sepekan. Untuk pelacakan kontak erat, standar WHO adalah 30 orang untuk setiap satu orang yang terinfeksi Covid-19.

“Kemudian ada revisi, tracing itu tidak lagi 14 hari karena terlalu lama, pasiennya juga lupa. Akhirnya disepakati 4-5 hari ke belakang. Ada periode emas, 3-5 hari untuk orang-orang yang kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, dan sudah tidak pakai jumlah minimal,” pungkas Aditya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Edwin Rusli, menyebutkan akumulasi terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bandarlampung sejak 16 Maret 2020-1 April 2021 sebanyak 5.120 kasus dengan angka kematian 325, dan sembuh 4.640.

Baca Juga  Demi Rapid Test dan SIKM, Warga Lampung Rela Menginap di Kantor Dinkes

Sepanjang periode tersebut pihaknya telah melakukan tes PCR terhadap hampir 50.000 orang dari 1.166.066 jiwa penduduk Kota Bandarlampung. Jumlah tersebut belum termasuk tes PCR yang dilakukan secara mandiri.

Sementara untuk jumlah tracing yang telah dilakukan, Edwin mengatakan Dinas Kesehatan tidak memiliki data yang pasti.

“Jumlah tes yang kita lakukan tergantung mobilitas orang yang terkonfirmasi positif, contoh kalau dia tinggal di dalam rumah, apa kita harus cari orang yang datang ke rumah itu,” kata Edwin.

Orang-orang yang ditracing juga tidak seluruhnya menjalani tes berdasarkan kriteria kontak erat dan gejala yang dialami.

“Tapi kadang-kadang orang yang kita tracing juga tidak kooperatif, takut ‘ngomong, enggak bisa juga kita paksa,” tutup Edwin. (Josua)

Berita Terkait

Pj. Gubernur Samsudin Hadiri Penutupan Rakernas II Pengurus Besar Mathla’ul Anwar
Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung
Pj. Gubernur Samsudin Serahkan SK Perpanjangan Penjabat Bupati Lampung Barat
Pj Gubernur Lampung Membuka Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) Tahun 2024
Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 
Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung
Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung
Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Berita Terkait

Minggu, 22 Desember 2024 - 16:14 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Hadiri Penutupan Rakernas II Pengurus Besar Mathla’ul Anwar

Sabtu, 21 Desember 2024 - 16:46 WIB

Pj. Gubernur Samsudin Buka Kegiatan Up Grading Keluarga Besar Jaringan Sekolah Islam Terpadu Wilayah Lampung

Sabtu, 21 Desember 2024 - 10:19 WIB

Pj Gubernur Lampung Membuka Kegiatan Pekan Keselamatan Jalan (PKJ) Tahun 2024

Jumat, 20 Desember 2024 - 15:02 WIB

Pj. Gubernur Lampung Serahkan DIPA dan TKD Tahun Anggaran 2025, Simbol Pelaksanaan APBN Pemerintahan Baru 

Rabu, 18 Desember 2024 - 21:56 WIB

Pj. Sekdaprov Buka Rakor Swasembada Pangan Provinsi Lampung

Rabu, 18 Desember 2024 - 20:38 WIB

Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN cek SPKLU di Jalur Mudik Sumsel-Lampung

Senin, 16 Desember 2024 - 22:07 WIB

Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Membuka Gelar Pengawasan Daerah Provinsi Lampung Tahun 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 22:01 WIB

Pemprov Lampung Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Percepatan RTRW-RDTR

Berita Terbaru

Tulang Bawang Barat

Kepala Pusdiklatda Lampung Tutup KML Angkatan IV 2024

Sabtu, 21 Des 2024 - 21:55 WIB

Foto: Istimewa

Lampung Selatan

Pembangunan Masjid Al Hijrah Kotabaru Siap Dilanjutkan

Sabtu, 21 Des 2024 - 15:07 WIB