Bandarlampung (Netizenku.com): Memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-28 Tahun 2021, pemerintah pusat merekomendasikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui serta anak usia 12-17 tahun.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kota Bandarlampung, Elya Eva, ketika dihubungi Netizenku.com pada Selasa (29/6) mengatakan imbauan tersebut untuk menekan risiko terdampak penularan Covid-19 varian Delta.
“Memang sudah ada imbauan dari pusat untuk ibu hamil karena risiko virus yang sekarang, Delta, lebih rentan. Kita juga baru dapat imbauannya bahwa itu sudah diperbolehkan,” kata Elya Eva.
Dia mengatakan penggunaan vaksin Covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui sudah melalui penelitian dan dinyatakan aman.
“Sekarang kita masih pakai Sinovac,” kata dia.
Elya Eva mengatakan berdasarkan surat rekomendasi Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil dan menyusui disebabkan melonjaknya kasus ibu hamil dengan Covid-19 dan untuk perlindungan terhadap tenaga kesehatan.
POGI menimbang hal itu dilakukan mengingat meningkatnya kasus ibu hamil terkonfimasi Covid-19 di sejumlah kota besar di Indonesia dalam keadaan yang berat (severe case).
Kemudian ditemukan varian yang masuk di Indonesia, terutama varian Delta (India) yang menyebabkan populasi ibu hamil menjadi lebih rentan dan lebih cepat mengalami perburukan hingga kematian.
“Perlindungan terhadap ibu hamil dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan merupakan hal penting,” kata Ketua Umum POGI, dr Ari K Januarto seperti dikutip dari surat POGI.
Data Covid-19 pada kasus ibu hamil yang terkumpul dari Pokja Infeksi Saluran Reproduksi POGI dan POGI Cabang selama bulan April 2020 sampai dengan April 2021 terdapat 536 kasus.
Dari jumlah tersebut sebanyak 51,9% ibu hamil tanpa gejala dan tanpa bantuan napas (OTG). Usia kehamilan di atas 37 minggu sebanyak 72% dan kematian komplikasi Covid-19 sebanyak 3%.
Kemudian perawatan intensif ibu di ICU sebanyak 4,5%. Data jumlah kematian dokter Indonesia berdasarkan profesi (data Tim Mitigasi PB IDI sampai dengan Juni 2021), menunjukkan spesialis obstetri dan ginekologi sebanyak 27 orang (menempati urutan kedua setelah dokter umum). (Josua)