TPT SMK Lampung Tertinggi, Kolaborasi Pemprov–CSR Jadi Jalan Baru

Ilwadi Perkasa

Jumat, 14 November 2025 - 18:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Program
Corporate Goes to School merupakan inisiatif yang dirancang untuk menjembatani
kesenjangan antara dunia pendidikan kejuruan dan tuntutan industri. Saat ini, b anyak lulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) menghadapi tantangan dalam memasuki dunia kerja karena kurangnya
keselarasan antara kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan riil di lapangan. F: Kadisdik Lampung Thomas Amirico dan Kadisnaker Agus Nompitu

Program Corporate Goes to School merupakan inisiatif yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan antara dunia pendidikan kejuruan dan tuntutan industri. Saat ini, b anyak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menghadapi tantangan dalam memasuki dunia kerja karena kurangnya keselarasan antara kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan riil di lapangan. F: Kadisdik Lampung Thomas Amirico dan Kadisnaker Agus Nompitu

Data BPS menunjukkan lulusan SMK menjadi penyumbang pengangguran tertinggi di Lampung dengan TPT mencapai 7,16%. Kondisi ini menegaskan urgensi Program Corporate Goes to School yang digagas Pemprov Lampung bersama Forum CSR Lampung untuk menjembatani kesenjangan kompetensi dan memperkuat link and match dengan dunia industri.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Lampung per Agustus 2025 tercatat 4,21%, sedikit naik dibanding 2024. Namun yang lebih mencolok, TPT lulusan SMK mencapai 7,16%, menempatkannya sebagai kelompok pendidikan dengan pengangguran tertinggi di provinsi ini. Angka tersebut kembali menguatkan gambaran umum bahwa lulusan vokasi masih menghadapi tantangan besar dalam penyerapan tenaga kerja.

Kondisi ini juga sejalan dengan pernyataan Apindo Lampung yang menyebut banyak perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja terampil yang siap pakai. Mismatch antara kompetensi lulusan dan kebutuhan industri, baik dari sisi kemampuan teknis, pengalaman praktik, maupun soft skills masih menjadi kendala utama.

Di tengah situasi itu, kerja sama Pemerintah Provinsi Lampung dan Forum CSR Lampung melalui program Corporate Goes to School menjadi harapan baru bagi revitalisasi pendidikan vokasi. Program yang akan berjalan mulai Januari 2026 ini dirancang untuk menghadirkan praktisi industri langsung ke sekolah-sekolah kejuruan, memperkuat pembelajaran praktis serta membuka akses magang dan peluang rekrutmen sejak dini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sedikitnya 25 perusahaan telah menyatakan komitmen bergabung, mulai dari sektor manufaktur, energi, perkebunan, logistik, telekomunikasi, hingga perhotelan. Dengan cakupan industri yang luas, siswa SMK akan berhadapan langsung dengan kompetensi yang benar-benar dibutuhkan pasar kerja.

Selain peningkatan keterampilan, Forum CSR Lampung juga akan mendukung perbaikan fasilitas dan peralatan praktik bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan. Infrastruktur pelatihan seperti laboratorium teknik, bengkel mesin, hingga ruang praktik digital menjadi prioritas agar kualitas pelatihan meningkat sejalan dengan kebutuhan industri.

Namun, keberhasilan program tidak berada di zona otomatis. Tanpa pola magang yang terukur, evaluasi kompetensi yang konsisten, serta peluang konversi magang menjadi rekrutmen tetap, inisiatif ini dapat kehilangan dampak jangka panjangnya. Karena itu, Pemprov Lampung menegaskan perlunya pemantauan berkala terhadap hasil program, termasuk capaian jumlah siswa yang terserap industri.

Meski demikian, dengan tingginya TPT lulusan SMK dan tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks, kolaborasi Pemprov–Forum CSR Lampung menjadi titik penting untuk memperbaiki ekosistem tenaga kerja muda. Jika berjalan efektif, Lampung berpotensi menekan pengangguran vokasi dalam beberapa tahun ke depan dan memperkuat fondasi ketenagakerjaan yang lebih adaptif dan kompetitif.***

Berita Terkait

Bandara Radin Inten II Menuju Internasional, Imelda Optimistis Pariwisata Lampung Terdongkrak
GUSDURian Lampung Gelar Kelas Penggerak untuk Cetak Pemimpin Muda Inklusif
UMP Lampung 2026 Resmi Naik 5,35 Persen Jadi Rp3.047.734
Ekonomi Lampung dan Ilusi Stabilitas (Bagian 3in3)
Kadalistik Kebijakan dan Produksi Citra di Lampung (Bagian 2 in 3)
Penghargaan dan Anomali Fiskal Lampung (Bagian 1 in 3)
Kapasitas Fiskal Tinggi, Mengapa Lampung Tetap Berutang?
Refleksi Akhir Tahun Lampung 2025: Angka Kemiskinan Turun, Nafas Ekonomi Rumah Tangga Masih Diuji

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 11:17 WIB

Dinas PPKB Tubaba Gelar Pelayanan KB Keliling

Rabu, 24 Desember 2025 - 11:14 WIB

Tiyuh Gunung Timbul Realisasikan Dana Desa 2025 untuk Infrastruktur

Selasa, 23 Desember 2025 - 20:28 WIB

Pemkab Tubaba Perketat Pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Bersama

Kamis, 18 Desember 2025 - 20:14 WIB

Pemkab Tubaba Salurkan Bantuan Rp574 Juta untuk Korban Banjir Bandang

Kamis, 18 Desember 2025 - 15:11 WIB

Pemkab Tubaba Terima Bantuan 7 Bentor Sampah dari PGN

Rabu, 17 Desember 2025 - 23:30 WIB

Dorong Profesionalisme Aparatur, Tiyuh Kagungan Ratu Agung Gelar Pelatihan Peningkatan Kapasitas

Selasa, 16 Desember 2025 - 10:08 WIB

Pemkab Tubaba Bangun Ikon Baru di Kota Budaya Uluan Nughik 

Senin, 15 Desember 2025 - 18:09 WIB

Raimuna Cabang IV Pramuka Kwarcab Tubaba Resmi Dibuka 

Berita Terbaru

Celoteh

Tujuh Pejabat Baru, Ujian Sesungguhnya Baru Dimulai

Rabu, 24 Des 2025 - 12:20 WIB

Lampung

UMP Lampung 2026 Resmi Naik 5,35 Persen Jadi Rp3.047.734

Rabu, 24 Des 2025 - 11:46 WIB