Tulangbawang Barat (Netizenku.com): Tim Penggerak PKK Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), fokuskan program kerja dalam pengurangan, penanganan sampah plastik dan kekurangan gizi (stunting) terhadap anak-anak di kabupaten setempat.
Hal tersebut diungkapkan Ketua TP-PKK Tubaba Ny Kornelia Umar Ahmad dalam rapat konsultasi (Rakon) di ruang rapat bupati di Kantor Bupati, Tiyuh Panaragan, Kecamatan Tulangbawang Tengah, Rabu (10/4).
\”Salah satu hal yang perlu mendapat perhatian dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran pelaksanaan program yang harus dilaksanakan di antaranya pengurangan penanganan sampah plastik dan stunting atau kekurangan gizi,\” kata dia.
Kornelia menjelaskan, pengurangan dan penanganan sampah plastik mengacu pada pada Perpres Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, yaitu jumlah pengurangan sampah plastik 30 persen pada 2025.
\”Produksi sampah plastik memang sulit dihentikan, namun sangat mungkin untuk dikurangi terutama dengan mengubah kebiasaan kecil di rumah,\” paparnya.
Menurutnya, upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah plastik diantaranya: Pertama, manfaatkan kantong atau wadah dari plastik yang ada, seperti Kantong plastik yang dapatkan dari pasar sebaiknya tidak langsung dibuang sehingga kita bisa menggunakannya lagi di kemudian hari;
Kedua, membatasi pemakaian kemasan plastik, Sisa kemasan adalah jenis sampah plastik yang paling banyak kita hasilkan sehari-hari. Contohnya shampo kemasan sachet; Ketiga, membawa tas belanjaan sendiri, bawa selalu tas kanvas ke mana pun kita pergi sehingga tidak perlu lagi membungkus belanjaan dengan kantong plastik.
Selanjutnya, keempat, kurangi memesan makanan, masaklah makanan sendiri. Kelima, gunakan peralatan makanan dan botol minuman sendiri. Keenam, kurangi penggunaan sedotan plastik. Ketujuh, simpan makanan dalam toples kaca, dan kedelapan, olah sampah plastik jadi barang baru
\”Upaya penanganan atau pengurangan sampah plastik ini sangat penting untuk kita sosialisasikan serta laksanakan, dan hendaknya kita jadikan sebagai salah satu program kegiatan PKK Tubaba,\” jelasnya.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian, lanjut dia, adalah permasalahan stunting, yaitu sebuah kondisi di mana tinggi badan seseorang ternyata lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada umumnya. Adapun penyebab anak terkena stunting adalah faktor gizi buruk dan faktor penyakit lain seperti diare,
\”Penyakit Stunting memiliki dampak yang sangat buruk yaitu selain bentuk tubuh anak yang pendek, perkembangan otak anak stunting menurun sebanyak 30 persen dari anak yang normal,\” terangnya.
Kornelia menambahkan, mengingat bahaya Stunting begitu berdampak besar pada pertumbuhan anak, maka perlu ada penanganan serius dengan memberikan asupan gizi pada ibu hamil dan balita serta menjaga lingkungan agar tetap bersih,\”Program penanganan stunting ini pun perlu kita rancang untuk dilaksanakan, tentunya melalui kerjasama dan sinergi di antara unsur terkait yang ada di daerah ini,\” pungkasnya.
Sementara Bupati Tubaba Umar Ahmad mengharapkan dari Rakon TP-PKK tentunya adalah pertanggungjawaban pelaksanaan Program Kerja Tim Penggerak PKK Kabupaten Tahun 2018 dan menyusun program kerja tahun 2019 serta terwujudnya sinergi di antara program-program PKK dengan program sektoral yang ada di Kecamatan, Tiyuh dan kelurahan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program. (Arie)