Pesawaran (Netizenku.com): Menyikapi beredarnya rumor yang berkembang, bahwa incumbent bakal melawan kotak kosong lantaran telah memborong partai politik yang ada. Ketua DPD II Partai Golkar Pesawaran, Yusak, berharap besar itu jangan sampai terjadi. Hal ini agar asas demokrasi di Kabupaten Pesawaran bisa benar-benar hidup.
\”Untuk kemungkinan, petahana bakal melawan kotak kosong bisa saja terjadi apa bila benar dia memborong partai yang ada.Tapi inikan masih ada calon lain yang juga sedang menunggu rekomendasi, jadi masih jauh kemungkinan itu sebelum tanggal 6 September, batas terakhir pendaftaran di KPU. Tapi yang jelas harapan kita biar hidup demokrasi ini bagusnya ada lawan jangan kotak kosong,\” harap Yusak saat ditemui di kantornya, Rabu (24/6).
Sementara itu saat ditanya perihal dirinya bakal kandas, tidak jadi dipinang sebagai calon wakil bupati oleh petanahana, Dendi Ramadhona, sesuai dengan surat tugas yang dikeluarkan partai berlambang pohon beringin tersebut, pada 20 Maret itu. Dirinya mengaku legowo walaupun dirinya besar kemungkinan bakal digantikan oleh Marzuki mantan Komandan Kompi Senapan A Yonif 143, sesuai dengan rekomendasi dari Partai Demokrat sebagai calon wakil bupati mendampingi Dendi Ramadhona.
\”Majunya saya inikan dari Partai Golkar, jadi apapun keputusan dari DPD I dan DPP, saya siap dan rela jika saya tidak jadi berpasangan dengan Dendi,\” kata Dia.
Karena menurut Yusak, apa yang telah diputuskan tersebut pihaknya menyakini sudah berdasarkan kebutusan dari pihak DPP.
\”Jadi saya yakin rekomendasi dari Demokrat Dendi berpasangan dengan Marzuki, sebelumnya kemungkinan besar sudah ada komunikasi dengan partai Golkar khususnya pihak DPP,\” ucapnya.
Namun lanjut Yusak, meskipun surat tugas menuju rekomendasi itu telah diamanatkan kepada dirinya dan Dendi. Namun, kemungkinan-kemungkinan yang tidak disangka dan diduga bisa saja terjadi.
\”Untuk rekomendasi dari Partai Golkar mudah-mudahan minggu-minggu ini atau awal Juli, keputusan siapa yang bakal menerimanya kita serahkan DPP. Kalau berubah tidaknya, itu bisa saja terjadi semua bisa mungkin, yang jelas secepatnya akan keluar karena namanya politik sebelum tanggal pendaftaran di KPU bisa serba mungkin, cuma semua itu tetap sudah melalui komunikasi dengan partai-partai yang sudah berkoalisi,\” ungkapnya. (Soheh/Leni)