Bandarlampung (Netizenku.com): Kuliah Ramadhan (Kurma) Kelompok Studi Kader (Klasika) telah dimulai. Pada Minggu (17/4), sesi pertama Kurma Klasika menghadirkan Ila Fadilasari (jurnalis dan penulis buku: Sejarah dan Pertumbuhan NU di Lampung) sebagai narasumber.
Dalam kesempatan tersebut, Fadilasari menjelaskan tentang sejarah perkembangan Nahdatul Ulama (NU) di Lampung.
Ia menjelaskan, di Lampung NU lahir pada tahun 1933 yang dibawa oleh KH. Fadil Amin yang berpusat di Tanjung Raja.
Selanjutnya Ia mengatakan bahwa NU sangat menjunjung tradisi dalam masyarakat sehingga mudah diterima dan ber-akulturasi dengan tradisi masyarakat yang sudah ada di Lampung.
“Sehingga NU di Lampung dianggap yang terbesar setelah di Pulau Jawa,” ungkapnya.
Meski cepat berakulturasi dengan tradisi masyarakat, lanjut dia, NU juga mengalami banyak dinamika dalam proses penyebarannya.
“Pada awalnya NU juga menghadapi tantangan dengan kelompok lain sehingga waktu itu sempat terjadi semacam mimbar akademis yang menjadi ruang perdebatan selama 7 hari di Tanjung Raja.
Perdebatan-perdebatan atau dialog semacam itu tentu merupakan hal yang baik agar kita semua bisa terbuka dengan segala macam perbedaan pendapat,” paparnya.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat khususnya warga NU untuk terus merawat tradisi yang ada agar tidak tergerus oleh peradaban modern hari ini.(Agis)