Tanggamus (Netizenku.com): Meski sempat bungkam dan menghindar, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanggamus, dr Eka Priyanto, akhirnya buka suara dan membenarkan jika Sekretaris Daerah setempat, Drs Hamid Heriansyah Lubis, M.Si. dinyatakan terpapar Covid-19. Setelah dilakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) antigen dan hasilnya reaktif.
Awalnya awak media cukup kesulitan untuk mendapatkan konfirmasi resmi terkait kondisi BE 8 V ini. Sebab banyak pihak terkait awalnya bungkam dengan kabar ini. Namun, setelah melakukan berbagai upaya mengumpulkan keterangan dari berbagai sumber yang dapat dipercaya, akhirnya mulai diperoleh titik terang dengan buka suaranya Jubir Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tanggamus.
Melalui pesan WhatsApp pada Senin (26/4) pukul 14.49 WIB, Eka Priyanto membenarkan kondisi Sekda Tanggamus yang reaktif setelah dilakukan RDT antigen. Kendati saat dikonfirmasi sehari sebelumnya Minggu (25/4/2021) malam, ia mengaku sama sekali belum menerima laporan resmi ataupun info terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
\”Iya benar pak. Pak Sekda (Tanggamus) terpapar Covid-19 dengan pemeriksaan RDT antigen reaktif,\” ketik Eka Priyanto lewat pesan WhatsApp.
Pada pesan berikutnya, dia menerangkan secara singkat kronologis apa yang dirasakan Sekda Tanggamus hingga dinyatakan reaktif. Keluhan awal terkait kondisi kesehatannya, menurut Eka Priyanto, disampaikan sekda pada Minggu (25/4/2021).
\”Tanggal 25 April 2021, merasa ada keluhan. Beliau meminta ke Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus untuk dilakukan pemeriksaan. Oleh tim kesehatan dilakukan pemeriksaan RDT antigen dengan hasil RDT antigen reaktif. Karena bergejala ringan, beliau dilakukan isolasi mandiri di rumah. Dengan mengedepankan protokol kesehatan untuk menghindari penularan lebih meluas,\” tulis Eka Priyanto.
Langkah-langkah yang dilakukan tim kesehatan Kabupaten Tanggamus, dia menyebutkan, melalukan tracing kontak erat dan disinfeksi di lingkungan kerja Sekda Tanggamus.
Ketika ditanya lebih lanjut bagaimana dengan Bupati dan Wakil Bupati Tanggamus yang satu atap kantor dengan Sekda, Eka menjawab bahwa tracing kontak erat juga telah dilakukan RDT antigen.
\”Alhamdulillah hasil tracing kontak erat dengan pemeriksaan RDT antigen, hasilnya non-reaktif pak,\” sebut Eka Priyanto.
Terkait dari mana asal Sekda Tanggamus bisa terpapar Covid-19, Eka Priyanto menerangkan bahwa selama 14 hari sebelumnya, sekda tidak melakukan perjalanan dari/ke wilayah zona merah.
Disisilain, ada peristiwa yang cukup menarik untuk diulas di balik kabar reaktifnya Sekda Tanggamus. Pasalnya, sebagian besar insan pers yang bertugas di kabupaten setempat sempat kesulitan mendapatkan keterangan resmi terkait kondisi sekda. Sebab muncul kesan \”keran\” informasi yang biasanya cepat terbuka, seakan ditutup rapat agar tidak bocor.
Padahal biasanya, jika yang positif atau reaktif Covid-19 adalah masyarakat awam, pers rilis resmi dari Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tanggamus begitu cepat tersebar. Namun, ketika yang dinyatakan reaktif adalah seorang sekretaris daerah, semua pihak mendadak bungkam.
\”Padahal seharusnya tim Satgas kabupaten berlaku objektif. Nggak boleh pilih kasih seperti itu. Masyarakat Tanggamus juga berhak tahu bagaimana kondisi para pejabatnya. Atau minimal kondisi terkini kabupatennya. Jika akses informasi bagi jurnalis dipersulit, lantas bagaimana masyarakat bisa mendapatkan informasi terkini. Tetapi untunglah akhirnya Eka Priyanto memberikan keterangan resmi. Meskipun tidak ada pers rilis seperti biasanya,\” ujar salah seorang jurnalis senior di kabupaten berjuluk Bumi Begawi Jejama ini. (Arj/len)