Lampung Barat (Netizenku.com): Setelah melepaskan jabatan sebagai bupati Lampung Barat 10 Desember 2017 lalu, kehidupan Mukhlis Basri semakin religius. Bahkan saat ini politisi PDI Perjuangan tersebut kerap mengisi ceramah agama, dan tergabung dalam kepengurusan PW NU Lampung.
\”Alhamdulillah saat ini saya sudah lebih banyak waktu untuk memperdalam ilmu agama, dan sekarang saatnya setelah 15 Tahun mewakafkan diri untuk Lambar, sekarang bisa mewakafkan untuk ummat,\” kata Mukhlis saat dikonfirmasi usai mengisi Kultum dihadapan jamaah Sholat Isya dan Tarawih di Masjid Baiturrohim Komplek Perumahan Korpri Bandar Lampung, Kamis (24/5).
Mukhlis merasa setelah memperdalam ilmu agama dengan dengan berbagai tokoh, mengakui ternyata ilmu yang dimilikinya selama ini tentang pemahaman agama Islam masih sangat kecil.
\”Semakin banyak belajar baik melalui tokoh agama maupun membaca buku, ternyata ilmu agama yang saya miliki masih jauh dari cukup, dan itu semakin memotivasi saya untuk terus belajar,\” ujar Mukhlis.
Bupati Lambar periode 2007-2012 dan 2012-2117, tersebut mengakui saat ini di sela-sela kesibukannya sebagai wakil ketua PDI Perjuangan Lampung, dirinya lebih banyak waktu selain untuk bersama dengan keluarga juga untuk memperdalam ilmu agama.
\”15 Tahun membangun tanah kelahiran saya kabupaten Lambar, dan saat ini waktu semakin banyak untuk belajar dan untuk keluarga, serta mempunyai kesempatan berbuat untuk Lampung,\” ujar politisi yang selalu bangga terlahir sebagai anak petani ini.
Ditanya apa materi Kultum yang disampaikan di Masjid Baiturrohim, Mukhlis mengajak seluruh jamaah untuk menjaga NKRI dengan menghindari berita hoak atau berita bohong yang sangat ini sedang marak di Indonesia.
\”Salah satu peran kita sebagai warga negara menjaga keutuhan NKRI adalah dengan menjauhi berita palsu, baik tidak ikut menyebarkan maupun tidak mempercayai isu-isu yang dihembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab,\” harap Mukhlis.
Mukhlis mengajak masyarakat untuk berbaik sangka, menjauhi pergunjingan, fitnah, dan kebohongan. Bila hoax dijauhi dan perbuatan baik diperbanyak, kata Mukhlis, maka Indonesia akan semakin baik dan bangsa Indonesia akan terjaga dari fitnah, musibah, dan bencana perpecahan.
“Semoga, Allah selalu memberkati dan melindungi kita semua dari bahaya berita bohong dan fitnah,” tandas Mukhlis. (Iwan)