Memperingati G30S/PKI: Harusnya Delapan Jenderal yang Diculik, Sukendro Lolos

Avatar

Minggu, 30 September 2018 - 16:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: Istimewa)

(Foto: Istimewa)

Lampung (Netizenku.com): Sejarah mencatat ada tujuh jenderal yang diculik 53 tahun lalu atau tepatnya pada 30 September 1965 malam hingga 1 Oktober 1965 dini hari.

Sejumlah petinggi militer itu diculik dan dibunuh dalam usaha kudeta.

Peristiwa itu kemudian dikenal dengan nama Gerakan 30 September/PKI atau G30S/PKI.

Enam jenazah jenderal dan satu perwira TNI AD dikubur dalam sebuah sumur tua yang sempit, berdiameter 75 senti meter dengan kedalaman 12 meter.

Sumur itu kemudian dikenal dengan nama Lubang Buaya, berlokasi di Cipayung, Jakarta Timur.

Jenazah tujuh TNI yang kemudian diberi gelar Pahlawan Revolusi itu, baru ditemukan pada 3 Oktober 1965.

Namun, laporan intelijen CIA bertajuk The President\’s Daily Brief tahun 1965 kemudian mengungkap bahwa semestinya ada delapan jenderal yang diculik saat G30S/PKI, bukan tujuh.

Siapa dia?

1. CIA ungkap nama Brigjen Ahmad Sukendro

Berdasarkan laporan intelijen CIA bertajuk The President\’s Daily Brief pada 1965 (kini sudah bisa diakses publik di situs resmi CIA), dalam rangka memberantas PKI, rupanya jenderal-jenderal AD aktif berkomunikasi dengan pihak Amerika Serikat dan masuk dalam laporan CIA.

Baca Juga  Harga Minyak Goreng Masih Tinggi, Disperindag Tunggu Arahan Pusat

\”Jenderal Sukendro, satu-satunya yang selamat dari Brain Trust AD setelah pembunuhan 30 September, mengatakan kepada pejabat Amerika kemarin bahwa dia pikir situasi cukup baik. Dia mengakui, pertanyaan besar apakah AD bisa memberantas Komunis dengan Sukarno yang merasa keberatan,\” kata CIA dalam laporan tanggal 15 Oktober 1965.

2. Lolos dari maut karena sedang tugas ke China

Dalam buku Sukarno File karya Antonie CA Dake, menyebutkan Sukendro lolos dari maut karena saat itu sedang menjalankan tugas dinas ke Beijing, China. Sukendro juga disebut-sebut sebagai jenderal intelijen yang dekat dengan CIA dan pejabat AS.

Dalam laporan CIA kepada Presiden Johnson pada 20 Oktober 1965, CIA cemas Sukendro ditendang Sukarno setelah kejadian G30S/PKI sebagai bagian dari pertarungan AD dan PKI.

\”Mantan PANGAU Omar Dani yang terlibat urusan 30 September, meninggalkan Indonesia kemarin untuk kunjungan yang diperpanjang di luar negeri karena didesak AD. Untuk kompensasinya, Sukarno meminta Jenderal Sukendro mengasingkan diri. Kalau dia pergi, AD akan kehilangan otak politik terbaiknya,\” kata CIA.

Baca Juga  PGN-Krakatau Steel Jalin Kerja Sama Pengembangan Energi

3. Sukendro menolak mengasingkan diri

Laporan CIA pada 26 Oktober 1965 menyebutkan Sukendro menolak mengasingkan diri. Namun akhirnya pada 29 Oktober 1965, Sukarno berhasil memaksa Sukendro meninggalkan tanah air.

Alasan lain kenapa nama Sukendro menghilang adalah diketahui bahwa Soeharto menjebloskannya ke penjara di awal Orde Baru.

4. Dicurigai jadi dalang G30S/PKI

Dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto tulisan FX Baskara Tulus Wardaya disebutkan bahwa Sukendro merupakan jenderal yang dikenal dekat dengan CIA. Lantaran ia ditugaskan belajar ke Amerika Serikat, maka kedekatan dengan CIA kemudian terjalin baik.

Beberapa program kerja sama TNI dan CIA bahkan berhasil lewat kemampuan komunikasinya. Sampai-sampai ada anggapan pada masa itu, sosok Sukendro-lah temali utama yang menghubung Nasution dan juga Achmad Yani dengan CIA.

Baca Juga  PGN Berangkatkan 4.070 Pemudik ke Kampung Halaman

Bahkan dalam salah satu versi skenario Gestok, karena kecerdasan dan lobi baiknya dengan CIA, Sukendro disebut-sebut sebagai salah satu orang yang layak dicurigai sebagai dalang.

5. Diincar PKI karena keintelektualannya

Sukendro termasuk sosok penting di tubuh militer. Namanya masuk dalam grup jenderal elite yang dekat dengan Nasution maupun Achmad Yani.

Grup ini dikenal dengan julukan Dewan Jenderal, yang terdiri dari 25 orang. Namun motornya adalah Mayjen S Parman, Mayjen MT Haryono, Brigjen Sutoyo Siswomihardjo, dan Brigjen Sukendro sendiri.

Masih dalam buku Menguak Misteri Kekuasaan Soeharto, grup disebut aktif melakukan counter politik untuk menandingi dominasi PKI. Peran Sukendro yang mendominasi ini tentu saja membuat PKI geram. Bagi PKI, perwira intelektual yang satu ini adalah bahaya laten.

Sayangnya, Sukarno meminta Sukendro menjadi anggota delegasi Indonesia untuk peringatan Hari Kelahiran Republik China pada 1 Oktober 1965, sehingga dia selamat dari penculikan berdarah itu. (idt/lan)

Berita Terkait

Pj. Gubernur Lampung Samsudin Dampingi Mensos Gus Ipul Dalam Perayaan HKSN 2024 di Pringsewu
Lampung Raih Penghargaan Provinsi Pembina KKP HAM 2024 pada Puncak Peringatan Hari HAM Sedunia Ke-76
Prabowo Dilantik, Prabowo Berani!
Koleksi 22 Emas PON XXI, Lampung Pertahankan Posisi 10 Klasemen Akhir
Wow! Catur Putri Lampung Sumbang Perunggu Setelah 40 Tahun
Kantongi 22 Medali Emas PON XXI, Lampung Tetap Bertengger Posisi 10
CdM 2 Kontingen Lampung Harap Doa Sukses PON XXI
Wira Sukmana Sumbang Emas PON XXI Cabang Menembak
Tag :

Berita Terkait

Kamis, 9 Januari 2025 - 11:55 WIB

KPU Lambar Tetapkan Parosil-Mad Hasnurin Bupati-Wakil Bupati Terpilih

Rabu, 8 Januari 2025 - 20:05 WIB

DLH Lambar Bebal, Instruksi Pj Bupati Tangani Sampah Tak Diindahkan

Rabu, 8 Januari 2025 - 17:39 WIB

TPS Sampah Jalur Dua Perkantoran Pemkab Lambar jadi Atensi Serius Bambang

Senin, 30 Desember 2024 - 20:47 WIB

Selamat, Indrayani Dilantik Sebagai Kepala Biro Hukum SDM dan Humas BPJPH RI

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:22 WIB

Pj Bupati Lambar Apresiasi Kegigihan Mukhlis Basri Ubah Status Jalan

Rabu, 11 Desember 2024 - 12:11 WIB

Mukhlis Basri Minta Percepatan Peningkatan Status Jalan Penghubung Lambar-Oku Selatan

Jumat, 6 Desember 2024 - 08:40 WIB

Ketua Bawaslu Kabupaten Lampung Barat Mengaku Prihatin atas rendahnya partisipasi Masyarakat Pada Pilkada 2024

Kamis, 5 Desember 2024 - 16:42 WIB

Tiga Anggota PWI Lambar Wisuda Program Beasiswa UBL

Berita Terbaru

Pringsewu

Berkas P21, Bejo Prihatin Dilimpahkan ke JPU

Rabu, 15 Jan 2025 - 12:32 WIB

Wakil ketua I DPRD Kabupaten Pesawaran M.Nasir saat menggelar pertemuan dengan BKPSDM. (Soheh/Nk)

Pesawaran

Nasir Minta BKPSDM Tambah Kuota Penerimaan PPPK

Selasa, 14 Jan 2025 - 17:48 WIB