Bandarlampung (Netizenku.com): Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung bersama Google News Initiative akan menggelar diskusi publik bertajuk \”Melawan Infodemi Covid-19\”.
Diskusi yang mengangkat topik “Merajut Informasi Pandemi di Lampung” akan berlangsung secara virtual via Zoom, Kamis (25/3) pukul 13.30-15.30 Wib.
Ketua AJI Bandarlampung Hendry Sihaloho mengatakan, tantangan baru dihadapi saat masa pandemi Covid-19.
Hoaks mengenai Pandemi Covid-19 terus meningkat. Badan kesehatan PBB (WHO) menyebutnya sebagai infodemi, karena sama berbahayanya dengan virus penyebab Covid-19 itu sendiri.
Kominfo menemukan 1.341 hoaks dengan sebaran hingga 2.135 sepanjang 2020. Sejumlah platform dan media telah bekerja keras untuk menekan hoaks, meski infodemi terus merajalela di media sosial.
“Media memiliki posisi penting dalam kehidupan bermasyarakat, termasuk pada masa pandemik seperti sekarang. Lewat informasi yang disajikan, media dapat membawa perubahan di masyarakat,” kata Hendry, Selasa (23/3).
Kendati pandemik telah satu tahun, namun masih ada kekhawatiran di masyarakat terkait Covid-19. Mestinya kekhawatiran publik soal virus corona berkurang. Kemudian, masih terjadi stigma terhadap pasien maupun keluarga yang positif Covid-19.
“Pemberitaan yang berlebihan ihwal Covid-19 dinilai turut memberi andil. Lalu, pemahaman jurnalis mengenai istilah-istilah terkait pandemi juga berkontribusi. Dampaknya, informasi yang disajikan media kepada publik menjadi bias,” ujar Hendry.
Selain itu, lanjut Hendry, beberapa kali di Lampung beredar informasi keliru terkait Covid-19. Bahkan, polisi menangkap warga yang dituduh menyebarkan hoaks.
“Hal-hal tersebut mengindikasikan bahwa informasi berkelindan dengan kehidupan manusia. Kualitas informasi bisa memengaruhi, bahkan mengubah pandangan seseorang. Media memegang peranan penting dalam pembentukan informasi tersebut,” kata dia.
Nantinya, AJI-Google News akan menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka antara lain pengecek fakta, Satgas Covid-19 Lampung, Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dan perwakilan media. Bagi yang hendak mengikuti diskusi sila mendaftar lewat: http://bit.ly/merajutinformasipandemi. (Josua)