Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar acara seremoni bertajuk pelepasan Wakil Gubernur (Wagub) Lampung periode 2019-2023, Jum’at (3/11).
Mbak Nunik panggilan akrab Chusnunia Chalim harus rela menanggalkan tugas rakyat lantaran intervensi “Mesin” politiknya.
Ia tidak dapat menolak saat partai tunggangannya memberi tugas mencalonkan diri sebagai DPR RI dapil Kota Bandarlampung.
Sambil memegang karangan bunga berwarna merah jambu, air matanya mengalir melambangkan perasaannya yang mendalam saat melangkah perlahan di atas karpet merah, seolah-olah ia enggan berpisah dari rakyat Lampung.
“Tetap bersama-sama bergandeng tangan memimpin dan membangun daerah, Saya kira tidak ada yang ditinggalkan atau meninggalkan,” penekanan Mbak Nunik dalam sambutanya di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Jum’at (3/11).
Sesama ketua parpol di Daerah Lampung, Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, dapat memahami perasaan yang dirasakan Mbak Nunik.
Kondisi serupa dirasakan oleh dirinya. Beda Mbak Nunik, beda pula Arinal Djunaidi. Bermodal pandai merayu dan berkata-kata, Arinal Djunaidi dapat menolak perintah “Motor” politiknya untuk meninggalkan rakyat Lampung.
Selain itu, kondisi gender Mbak Nunik semakin menyulitkan dirinya melakukan manuver penolakan atas intervensi partai berwarna hijau.
“Perempuan itu gak bisa tidak nurut kalau sudah diperintah. Saya juga diperintah, tapi saya banyak ngolahnya. Saya pikir kalau Saya mundur, siapa yang nerusin,” pengakuan dia.
Arinal merasakan beberapa bulan tanpa sosok Wagub di sampingnya. Kerja sendiri tidak dapat berbagi tugas acap kali menimbulkan masalah kesehatan.
Sampai menekankan dengan mengucap sumpah bahwa mundurnya Mbak Nunik bukan atas desakannya. Bahkan selama 4,5 tahun hubungan Mereka harmonis berbagi peran, memimpin Lampung.
“Terimakasih atas dedikasinya selama menjabat Wagub Lampung,” tutupnya. (Luki)