Bandarlampung (Netizenku.com): Lampung menggeliat. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal baru saja melakukan Groundbreaking tanda dimulainya rekonstruksi pembangunan infrastruktur jalan senilai Rp19,44 miliar di Kabupaten Pringsewu, Selasa (12/3/2005). Kegiatan serupa sebelumnya juga telah dilakukan di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Utara.
Sedikitnya ada dua proyek pembangunan jalan yang akan dikerjakan di Kabupaten Pringsewu pada tahun ini. Yakni ruas jalan Kalirejo-Pringsewu senilai Rp12,96 miliar sepanjang 16,392 km dan ruas jalan Pringsewu-Pardasuka senilai Rp6,48 miliar sepanjang 18,787 km.
Kedua ruas jalan tersebut saat ini dalam kondisi beragam, mulai dari kondisi baik, sedang, rusak ringan hingga kondisi rusak berat.
Netizenku memperoleh informasi bahwa rekonstruksi jalan ruas Kalirejo-Pringsewu (LINK.033) akan dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Manunggal Sulthon Raya dengan Nomor Kontrak 01/ KTR/ PPK-K.1/ JLN-033/ V.03/ III/ 2025.
Tingkatkan ekonomi desa
Rekonstruksi ruas jalan Kalirejo-Pringsewu merupakan proyek peningkatan status kemantapan jalan yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa-desa di sepanjang ruas jalan yang dikenal sebagai daerah sentral pertanian, seperti padi, jagung, cabai keriting, kelapa dan bawang merah.
Gubernur Mirza mengatakan pembangunan jalan bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
“Infrastruktur jalan adalah alat utama dalam mewujudkan seluruh program kerja, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Kami ingin memastikan distribusi hasil pertanian lebih efisien dan harga kebutuhan pokok lebih stabil,” ujar Mirza saat menyampaikan sambutannya, Selasa (12/3).
Mirza menekankan kondisi jalan yang buruk berkontribusi pada tingginya biaya distribusi, yang pada akhirnya merugikan petani. Jika jalan rusak, harga gabah dan hasil panen lainnya justru turun karena beban distribusi yang mahal.
Karena itu, sambungnya, Pemprov akan memprioritaskan perbaikan jalan di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan aktivitas ekonomi yang signifikan.
Salah satu proyek utama yang dikerjakan adalah peningkatan jalan dari Pringsewu hingga Lampung Utara sepanjang 75 kilometer.
“Jalan ini sangat penting karena melewati daerah pertanian dengan lebih dari satu juta penduduk yang bergantung pada akses transportasi yang baik,” sambungnya.
Cegah ODOL
Selain itu, Mirza juga menyoroti pentingnya kebijakan terkait kendaraan over dimensi dan over load (ODOL) yang sering menjadi penyebab utama kerusakan jalan.
Menurutnya, perlu ada langkah tegas agar kendaraan-kendaraan dengan muatan berlebih dari luar Lampung tidak semakin memperburuk kondisi jalan di provinsi ini.
“Agar supaya kendaraan tersebut tidak memperburuk keadaan Jalan Lampung,” lanjutnya.
Mirza mengajak masyarakat turut mengawal semua proyek yang akan dikerjakan Pemprov Lampung agar hasil pembangunan dapat dirasakan dalam jangka panjang.
“Jalan ini adalah milik kita bersama. Jangan sampai rusak sebelum waktunya karena penggunaan yang tidak bijak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung, M. Taufiqullah, menyebutkan bahwa Kabupaten Pringsewu memiliki tiga ruas jalan provinsi dengan total panjang 40,24 kilometer.
Untuk tingkat kemantaban Jalan ini 74,6 persen. Tahun ini, jelas Taufiq, pemerintah provinsi akan fokus pada perbaikan ruas Kali Rejo–Pringsewu sepanjang 3,3 kilometer dengan anggaran Rp 12,96 miliar dan ruas Pringsewu–Padasuka sepanjang 5,3 kilometer dengan anggaran Rp 6,48 miliar.
“Proyek perbaikan jalan ini sudah dimulai sejak 4 Maret dan ditargetkan selesai dalam 180 hari kalender,” jelas Taufiq.
Perbaikan ini pula, kata Taufiq, diharapkan dapat mendukung distribusi hasil pertanian di Pringsewu, yang pada 2024 mencatat produksi padi sebesar 17.614 ton, jagung 28.000 ton, cabai keriting 43.000 ton, serta bawang merah 3.800 ton.(*)