Bandarlampung (Netizenku.com): Anggota Komisi II DPRD Kota Bandarlampung Agus Djumadi mengunjungi pengrajin rotan di Kelurahan Bilabong Jaya, Langkapura, Sabtu (16/1).
Kunjungan itu dalam rangka berdialog sekaligus melihat potensi kerajinan rotan yang ada di kelurahan tersebut.
Agus Djumadi yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Bandarlampung ini mengatakan dirinya cukup kagum dengan keberadaan kelompok ini yang ternyata adalah anak-anak muda Langkapura, khususnya kelurahan Bilabong Jaya.
Menurut Agus, di masa pandemik, dimana ekonomi sedang lesu, dibutuhkan kreatifitas yang merangkul anak-anak muda sehingga bisa memanfaatkan waktunya untuk hal yang positif sekaligus mendapat penghasilan dari usaha.
“Ini bagus sekali, saya sangat support terhadap kelompok ini. Silakan diteruskan, saya akan support sesuai dengan yang saya bisa. Silakan dilengkapi perizinannya, nanti kita bawa usaha ini ke dinas terkait, baik itu dinas perindustrian maupun dinas pariwisata, sehingga teman-teman dinas terkait tahu bahwa ada kelompok pengrajin rotan di kelurahan Bilabong Jaya, Langkapura,” kata Agus.
Dicky Fitriansyah, Ketua Kelompok Pengrajin Rotan Bilabong mengaku bersyukur dikunjungi anggota DPRD Bandarlampung.
Menurut Dicky, keberadaan kelompok ini memerlukan dukungan dari semua pihak untuk dapat terus berkembang.
“Alhamdulillah Bapak Lurah Bilabong Jaya sangat support terhadap kami, hari ini pun bapak dewan DPRD Bandarlampung bersedia melihat kelompok kami. Mudah-mudahan usaha ini bisa terus berkembang dan maju, bukan hanya untuk kelurahan Bilabong, tapi juga se-Provinsi Lampung,” kata Dicky.
Terkait kendala, Dicky mengatakan kelompoknya membutuhkan mesin untuk membersihkan rotan. Selain itu juga terkait modal untuk membeli bahan baku masih terbatas, sehingga tidak bisa memproduksi dalam skala besar.
“Mudah-mudahan dengan kehadiran Pak Agus ke sini bisa membantu kami mencarikan solusi terkait permasalahan ini,” ujar Dicky.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula Syafarudin selaku Konsultan Pendamping dari Pusat Layanan Usaha Terpadu-Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (PLUT-KUMKM).
Menurut Syafarudin kerajinan rotan Bilabong ini sudah sangat layak untuk dijadikan lebih besar. Asalkan dikelola secara benar dan sungguh-sungguh. Ditambah sedikit kearifan lokal kerajinan rotan Bilabong akan semakin memiliki ciri khas.
“Saya lihat hasil kerajinan rotannya sudah bagus, tinggal ditambah kearifan lokal berupa gambar-gambar ciri khas Lampung, maka saya yakin ini akan menarik minat orang untuk membeli. Saya dari PLUT-KUMKM juga siap mendampingi kelompok ini,” ujar Syafarudin. (Josua)