Bandarlampung (Netizenku.com): Surat Kabar Harian (SKH) KiniID Lampung memeriahkan peringatan HUT ke-2 tahun dengan menggelar diskusi publik bertajuk “Jaga Moral Generasi Milenial dengan Ideologi”.
Acara yang berlangsung di Kinar Resto pada Jumat (10/11) itu, menyoroti tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mewujudkan visi “Indonesia Emas 2045,” terutama terkait pemahaman Ideologi Pancasila di kalangan generasi muda.
KiniID menghadirkan narasumber yang mumpuni yakni, Aprilliati anggota DPRD Provinsi Lampung fraksi PDI-P dan Amelia Nanda Sari, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Lampung Selatan.
Aprilliati dalam diskusi tersebut membahas hasil survei setara institute yang mencengangkan. Sebanyak 83 persen generasi Z, mayoritas masih di Sekolah Menengah Atas, menganggap Pancasila bukan ideologi permanen dan dapat diganti.
Menurutnya, pengaruh negatif dari kemajuan teknologi dan digitalisasi menjadi salah satu akar permasalahan yang menyebabkan generasi Z mengalami degradasi moral dan pengetahuan.
“Generasi sekarang lebih asik dengan gadgetnya, bukan budaya Indonesia yang dikenal baik dalam bertegur sapa,” ujar perempuan berpartai warna merah itu.
Sebagai anggota DPRD Lampung, dirinya tidak dapat hanya diam melihat permasalahan yang akan menjadi masalah besar di masa yang akan datang. Ia dan anggota DPRD Lampung lainnya mengambil solusi kongkrit dengan mengesahkan Peraturan Daerah tentang Kurikulum Pancasila seminggu yang lalu.
Urgensi implementasi kurikulum akan diterapkan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi, bahkan di pondok pesantren. Apalagi, lanjut dia, generasi muda saat ini mendominasi hingga 60 persen jumlah penduduk.
“Paling lambat 6 bulan harus dibuat Pergub. Di dalam pergub nantilah sebagai implementasi kita masukan kurikulum Pancasila,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Lampung Selatan, Amelia Nanda Sari, menyuarakan keprihatinannya terkait perkembangan digital yang sulit dikendalikan.
“Perkembangan digital tidak mungkin ditahan, tapi kesulitannya anak-anak tidak ada batasan konten,” ucapnya.
Ia menggaris bawahi pentingnya sosialisasi Ideologi Pancasila Wajib Kewarganegaraan (IPWK) untuk meningkatkan nasionalisme dan pemahaman ideologi di kalangan generasi milenial dan Z.
Perempuan dengan partai bergambar burung garuda itu, mengklaim bahwa di Lampung Selatan, sosialisasi IPWK dilakukan secara rutin setiap bulan oleh DPRD.
Rencananya, pada tahun 2024, kata dia, akan diperkuat dengan memasukkan materi IPWK di sekolah dan pondok pesantren sebagai upaya membangun pemahaman yang kuat terhadap ideologi bangsa.
“Idelogi pancasila dapat membentuk karakter anak muda. Itu Merupakan Sebuah prinsip yang dapat menjaga moral generasi muda gen z dan milenial,” tutupnya. (Luki/Rilis)