Lampung Tengah (Netizenku.com): Tindakan kurang terpuji terhadap wartawan terjadi di Lampung Tengah.
Kali ini terjadi pada Abdullah dari media online cahayalampung.com dan Ersyan dari surat kabar \’Journal Nusantara\’ dan journalnusantara.co.id.
Keduanya mengaku diusir oleh Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 1 Kotagajah bernama Dasiyo.
\”Kejadian pengusiran ini bermula saat kami mengonfirmasi soal kebijakan dan pelaksanaan program di sekolah tersebut,\” tutur Ersyan.
Mereka mendatangi ruangan kepala sekolah, dengan maksud melakukan konfirmasi seputar penggunaan dan pengelolaan keuangan sekolah, seperti jumlah murid, Program Indonesia Pintar (PIP), iuran siswa dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) .
Juga meminta klarifikasi soal surat edaran untuk para wali murid bernomor: 420/409/C.2/D.1/2018, serta penarikan uang kepada puluhan kantin yang ada di sekolah tersebut.
Setelah beberapa saat memberikan pertanyaan, Dasiyo naik pitam, dengan menggebrak meja sambil melakukan pengusiran.
\”Saat kami menanyakan terkait kartu asuransi siswa, dia (Dasiyo) terlihat mulai tinggi nadanya. Lalu meminta agar kami menghadirkan narasumber atau wali murid ke hadapannya,\” jelas Ersyan, Rabu (24/10/2018).
Senada diungkapkan Abdullah. Menurutnya, setelah marah-marah, Dasiyo lantas mengusir mereka berdua, serta mengancam akan melapor ke pihak kepolisian.
Bahkan, seorang wanita yang mengaku istri Dasiyo, ikut mengusir mereka.
\”Saya ini istrinya (Dasiyo), mau apa, keluar keluar,” ujar Abdullah, menirukan ucapan wanita tersebut.
Untuk menghindari keributan, Abdullah dan Ersyan lalu pergi meninggalkan ruang kerja Dasiyo.
\”Kami akan menindaklanjutinya, karena apa yang kami konfirmasi terdapat indikasi korupsi dan masalah ini akan kami serahkan kepada aparat penegak hukum,\” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Lampung, Donny Irawan menyayangkan sikap arogansi kepala sekolah tersebut. Seharusnya, kepala sekolah tidak berlaku demikian.
\”Kepala sekolah bisa menerima wartawan dengan baik, tidak berlaku demikian. Selagi wartawan bisa menunjukkan identitasnya, maka pihak mana pun dapat menyambutnya dengan baik. Kalau persoalan lapor melapor nantinya jadi tidak baik,\” kata dia. (Sansurya)