Bandarlampung (Netizenku.com): Kampung Nelayan Modern (KALAMO) kedua di Indonesia diresmikan di Pulau Pasaran, Kota Bandarlampung, pada hari Rabu (7/2).
Peresmian Kalamo ditandai dengan dipencetnya tombol sirine oleh Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, bersama dengan pejabat daerah terkait.
Budi Sulistyo mengatakan bahwa pembangunan KALAMO di Pulau Pasaran memakan waktu sekitar 1,5 tahun. Saat ini, KALAMO telah menjadi kawasan terpadu yang mendukung pengembangan budidaya ikan teri, pelatihan UMKM, pengembangan produk ikan teri, dan atraksi wisata kuliner.
“Usaha ini lebih dari satu tahun kami laksanakan di Kalamo ini berkat komunikasi dan kerjasama yang baik dengan Komisi IV mulai dari perencanaan kegiatan, sampai anggaran. Terimakasih juga untuk Pemerintah Provinsi yang telah memberi kepercayaan penuh kepada kami,” ujarnya ketika menyampaikan sambutan.
Pulau Pasaran dipilih sebagai lokasi KALAMO karena merupakan salah satu sentra pengolahan ikan teri di Provinsi Lampung, dengan nilai produksi mencapai Rp 108 miliar per tahun. Pasar utama produk ikan teri dari Pulau Pasaran adalah Jakarta, Medan, dan Bangka.
Ia menjelaskan KALAMO di Pulau Pasaran fokus pada pengolahan ikan teri menjadi produk siap ekspor.
“Kami ingin meningkatkan nilai tambah pengolahan teri. Untuk itu, kami telah membangun gedung produksi yang higienis dan memiliki sertifikasi pengolahan yang sesuai dengan standar ekspor,” kata Budi Sulistyo.
Turut diharapkannya, masyarakat sekitar dapat menjaga dan memelihara KALAMO Pulau Pasaran dengan baik, sehingga dapat meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut.
“KALAMO Pulau Pasaran juga dilengkapi dengan fasilitas penyimpanan pendingin dan laboratorium untuk memastikan kualitas produk,” tutupnya. (Luki)