Bandarlampung (Netizenku.com): Anggota DPRD Bandarlampung, Abdul Salim, menerima pengaduan kader Posyandu terkait insentif kader Posyandu yang tak kunjung cair selama 11 bulan.
Hal itu berlangsung saat Abdul Salim menyerap aspirasi warga di daerah pemilihannya di Kelurahan Gunung Terang, Kecamatan Langkapura, Kamis (15/12).
Para kader Posyandu Dahlia di Jalan Swadaya 9 menyampaikan hampir setahun mereka belum juga mendapatkan insentif dari Pemkot Bandarlampung.
“Kami sekarang ini belum dikasih insentif Pak. Tahun 2020 lalu, yang kurang 6 bulan katanya hangus. Masa tahun ini juga kami tidak dikasih insentif, tahun 2021 ini baru Januari saja, sampai sekarang kami belum dapat insentif,” kata Herlina selaku Ketua Kelompok Posyandu Dahlia.
Bukan hanya insentif yang belum dibayarkan, lanjut dia, juga alat tulis kantor (ATK) pihaknya kesulitan.
“ATK saja kami tidak ada, pakai duit sendiri kalau mau beli buku besar dan pena. Mungkin bukan hanya di Posyandu Dahlia 4 saja, tapi di semua posyandu di Kelurahan Gunung Terang mungkin sama. Satu kelurahan ini ada 6 titik posyandu. Insentif biasanya Rp500 ribu per bulan,” ujar Herlina.
Menanggapi keluhan kader Posyandu Dahlia, Abdul Salim berjanji akan memperjuangkan insentif kader Posyandu melalui Fraksi PAN.
“Ini kan Desember masih ada waktu sekitar 2 minggu lebih, insyaallah bisa cair insentif para kader Posyandu,” kata dia.
Selain insentif kader posyandu, anggota Komisi IV DPRD Bandarlampung ini juga menerima keluhan dari para ibu-ibu terkait belajar daring.
“Kalau Biling (Bina Lingkungan) alhamdulillah lancar, tapi soal sekolah daring ini membuat ribet emak-emak, harapan tatap muka, supaya tensi darah emak-emak tidak naik. Kasihan Pak, daring terus, baju sekolah kecil enggak dipakai, yang ada anak-anak kebanyakan main game. Sementara bantuan kuota tidak ada,” ujar salah satu warga.
Kemudian Syamsuir, warga RT 07/LK 02 Kelurahan Gunung Terang mengharapkan jalan di Swadaya 9 dan 10 diperbaiki. Lalu usulan lampu penerangan jalan di Jalan Nawawi Gelar Raden Dalom.
“Usul Jalan Swadaya 10 minta diaspal karena kondisinya saat ini sudah hancur. Jalan ini sudah sejak dari tahun 2000 belum pernah ada perbaikan. Harapan kami segera diperbaiki, juga di Jalan Swadaya 9 sepanjang 314 meter bisa diperbaiki juga,” kata Syamsuir.
Menanggapi hal itu, Abdul Salim menjelaskan ada beberapa jalan di Kelurahan Gunung Terang yang sudah disurvei pihak Dinas PU dan sudah masuk usulan pada APBD 2022.
Yakni Jalan Swadaya 9, Jalan Swadaya 10, dan Lingkungan 3 di Jalan Swadaya 2, serta usulan pembangunan talud di Perumahan Gunung Terang.
“Di Kelurahan Rajabasa Raya, juga diusulkan Jalan Gemini, kondisi jalan sangat parah sekali. Ini adalah jalan penghubung Lingkungan 1 dan 2 Sukajaya dan Lingsuh, Kelurahan Rajabasa Raya,” kata dia. (Josua)