IDI Bandarlampung: Gugus Tugas Harus Punya Target

Redaksi

Senin, 31 Agustus 2020 - 22:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M Biomed. Foto: Netizenku.com

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M Biomed. Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota tidak terburu-buru membuka sekolah usai masa belajar dalam jaringan (daring) berakhir pada 31 Oktober mendatang.

\”Saya minta jangan buru-buru membuka sekolah, harus ada adjustmen (penyesuaian) yang jelas, kalau 31 Oktober itu bukan target-targetan lho,\” kata dr Aditya di Bandarlampung, Senin (31/8).

Dokter Aditya merujuk pada kebijakan gugus tugas yang telah melakukan perpanjangan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring hingga tiga kali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

\”Dasarnya apa (membuka sekolah)? Apa kurvanya sudah landai? Kita tiap hari se-Indonesia kasus terkonfirmasi positif semakin gila-gilaan. Kalau bisa jangan ditarget tapi harus benar-benar ada riset yang jelas,\” ujarnya.

Dia mengingatkan kasus kematian anak yang disebabkan virus korona di Indonesia merupakan yang tertinggi di dunia.

Baca Juga  Asyik, Libur Sekolah Bandarlampung Diperpanjang Dua Pekan

\”Cobalah diajak atau gandeng praktisi dan akademisi, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang memang banyak datanya,\” katanya.

Oleh karena itu dia menyarankan sebelum memulai KBM tatap muka, agar meminta gugus tugas menanyakan kesiapan sekolah dalam menerapkan Protokol Kesehatan serta menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat.

\”Saya pernah mengatakan harus kerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat, harus ada semacam sosialisasi. Bila perlu ada pilot project. Bagaimana kalau terjadi apa-apa? Mereka sudah kerja sama dengan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas sehingga cepat penanganannya,\” urainya.

Dokter Aditya yang juga Kepala UTD PMI Lampung ini berharap gugus tugas memiliki road map agar penanganan pandemi Covid-19 lebih terukur dan terarah, tidak membabi buta
seperti membuka daerah pariwisata.

Dia menilai penularan Covid-19 di Bandarlampung, yang berasal dari luar daerah, tak lepas dari kebijakan pemerintah daerah yang membuka pariwisata.

Baca Juga  Pemkot Ungkap Tantangan Wujudkan Bandarlampung Smart City

\”Dulu awal-awalnya kan kita pernah mendapat sosialisasi membuka pariwisata. Dijamin protokol kesehatannya, akhirnya kita oke. Karena mereka bilang ekonomi sudah kolaps.\”

\”Namun di pantai, orang-orang enggak pakai masker, anak-anak kumpul ramai-ramai. Itu juga jadi ngeri gitu lho,\” katanya.

Penegakan protokol kesehatan di tempat wisata harus tegas, lanjut dia, tidak hanya sebatas pada acara seremonial.

Pengunjung cuma waktu masuk saja diperiksa suhu tubuh, dan pakai masker, tapi di dalam mereka berbaur menjadi satu.

\”Sori saya harus bilang, langkah gugus tugas dalam menangani wabah Covid-19 belum terukur dan terarah. Ya betul, gugus tugas kota gagal mengendalikan wabah Covid-19,\” sesalnya.

Dia meminta agar dilakukan evaluasi dan menjalankan tindakan korektif. Secara pribadi, lanjutnya, penanganan Covid-19 tidak cukup hanya menunggu kurva turun, harus ada aksi yang lebih nyata, keras dan tegas.

Baca Juga  IDI Bandarlampung: masyarakat jangan pilih-pilih vaksin

\”Sementara kita sifatnya pasif dan defensif atau bertahan, apalagi kita sebagai tempat tujuan wisata kan ngeri juga jadinya. Menjadi simalakama ketika penularan Covid-19 berasal dari luar, malah kita membuka daerah wisata,\” ujarnya.

Dia menilai di satu sisi pemerintah menyadari masyarakat butuh makan dengan menjalankan bisnis wisata, namun di sisi lain pandemi Covid-19 makin tidak selesai.

\”Makanya kita harus melakukan tindakan khusus yang lebih mengarah kepada akar masalah agar tidak berlarut-larut. Kalau memang mau konsekuen, pembukaan tempat pariwisata, protokol kesehatannya harus diterapkan. Ada petugasnya, jadi pihak-pihak yang mempunyai usaha di bidang itu harus tanggung jawab dong. Kalau tidak kita menjadi bulan-bulanan Covid-19,\” pungkasnya. (Josua)

Berita Terkait

Paket Internet #SuperSeru Tawarkan Kuota Lebih Banyak Internetan Jadi Lebih Seru
Forum Investasi Lampung Segera Sampaikan Proyek Investasi yang Siap Ditawarkan 
Ramaikan! Berikut Jadwal Vaksinasi Rabies di 20 Kecamatan Se-Bandarlampung
Pemkot Kejar Utang, Pemprov Siap Penuhi Panggilan Dewan
Ketua KNPI Lampung Kembalikan Berkas ke 3 Parpol
Distan Balam Ajukan Penambahan Pupuk Subsidi
5 Bulan Tertunda, Kantor Bawaslu Balam Diresmikan
Pekan Depan Distan Balam Gelar Vaksinasi Rabies di 20 Kecamatan

Berita Terkait

Kamis, 16 Mei 2024 - 19:35 WIB

Tunjang Ketahanan dan Swasembada Pangan, Dendi Tanam Kedelai

Kamis, 16 Mei 2024 - 15:25 WIB

Dendi Tekankan Penyelenggara Pemilu Jaga Netralitas

Rabu, 15 Mei 2024 - 18:04 WIB

Ketua TP PKK Pesawaran Hadiri Acara Puncak HUT ke-44 Dekranas

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:19 WIB

BPK RI Beri Opini WTP Laporan Keuangan Pesawaran Tahun 2023

Senin, 13 Mei 2024 - 16:24 WIB

DPRD Pesawaran Nilai Polemik Lahan 329 H Persoalan Simpel

Minggu, 12 Mei 2024 - 17:46 WIB

Masyarakat Rejosari Gotong Royong Bongkar Gedung Balai Pekon untuk Renovasi

Minggu, 12 Mei 2024 - 12:58 WIB

Melawan, Pelaku Jambret Dihadiahi Timah Panas Tekab 308 Polres Pesawaran

Jumat, 10 Mei 2024 - 19:14 WIB

Polres Pesawaran Koordinasi Penangkapan Buaya di Teluk Pandan

Berita Terbaru

Pringsewu

APDESI Pringsewu MoU dengan Advokat Nurul Hidayah

Sabtu, 18 Mei 2024 - 21:29 WIB

Pringsewu

Curi Alat Pres Genteng, Dua Warga Tanggamus Diamuk Massa

Sabtu, 18 Mei 2024 - 15:40 WIB

Kepala BPKAD Kota Bandarlampung, M Nur Ramdhan, didampingi Sekretaris BPKAD Zakky Irawan dan Humas Kota Bandarlampung Ali Rozi. (Foto: Agis)

Lainnya

Pemkot Siap Hadapi Tudingan LCW Soal Dugaan Tipikor

Sabtu, 18 Mei 2024 - 14:54 WIB