Dengan kalimat tajam, Samsudin menuliskan, “Janji-janji tersebut haruslah direalisasikan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Kepala daerah tidak hanya dipilih untuk duduk di kursi pimpinan, tetapi juga untuk bertindak nyata dalam memajukan daerah serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”
***
Oleh: Iwa Perkasa
ADA dua artikel menarik yang ditulis oleh Pj Gubernur Lampung Samsudin pada Desember ini. Artikel pertama berjudul “Keberhasilan Indonesia di Panggung Global yang Memukau”, terbit di halaman Opini Lampung Post. Tulisan kedua berjudul “Pilkada Serentak, Membawa Asa Kepala Daerah yang Bersih dan Berwibawa”, yang ia ‘hadiahkan’ kepada banyak media online, termasuk ke Netizenku.com dan Harian Lentera Swara Lampung.
Dua artikel tersebut dia tulis secara apik dengan mengedapankan optimisme untuk Indonesia yang lebih baik dan terus tumbuh di tengah tantangan global yang kian kompleks.
Sebagai penjabat gubernur, ia juga menulis tentang harapannya kepada kepala daerah terpilih di Pilkada Serentak yang telah berlangsung aman dan lancar.
Ia ingin kepala daerah terpilih untuk memenuhi janji-janji politik yang telah diungkap selama kampanye.
Dengan kalimat tajam, Samsudin menuliskan, “Janji-janji tersebut haruslah direalisasikan dengan sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Kepala daerah tidak hanya dipilih untuk duduk di kursi pimpinan, tetapi juga untuk bertindak nyata dalam memajukan daerah serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.”
Jujur, ada kegelisan yang muncul dari kalimat itu. Gelisah, karena kalimat itu mengundang tanya eksistensial di kepala, yakni apakah kepala daerah yang baru terpilih mampu membawa daerahnya lebih maju, atau paling tidak dapat mempertahankan indikator sosial dan makro ekonomi yang dianggap sudah baik?
Pj Gubernur Lampung boleh bangga karena berhasil ‘menyungkirbalikan’ tinggat inflasi secara beruntun ke tingkat terendah sejak dirinya menjabat.
Samsudin juga berhasil membuka mata masyarakat Lampung yang sempat ‘terpejam’ untuk kembali menatap ke Kota Baru. Kelak, Samsudin akan merasakan rindu setelah purnabakti, lalu sekali-kali datang untuk melihat-lihat kota masa depan itu.
Samsudin juga berhasil mempertahankan sejumlah indikator ekonomi tumbuh terjaga yang diwariskan oleh gubernur sebelumnya.
Neraca Perdagangan Luar Negeri (Ekspor-Impor) Lampung tercatat selalu surplus pada 2024, kendati diversifikasi produk ekspor masih perlu dikembangluaskan.
Samsudin juga berhasil mempertahankan ekonomi Lampung tumbuh terjaga sampai Triwulan III tahun ini.
Bahkan, kepada media ini, dia sempat ‘berbisik’ pertumbuhan ekonomi Lampung tahun ini bisa mencapai 5 persen. Itu harapan dan semoga menjadi legacy-nya.
Samsudin juga berhasil meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung dan menekan tingkat kemiskinan berkelanjutan yang diwariskan oleh gubernur sebelumnya.
Nilai Tukar Petani (NTP) Lampung sampai Desember 2024 ini hampir dipastikan masih tetap di atas titik impas. Ini menjadi tanda bahwa kerja keras petani di Lampung masih berbalas untung, kendati ada kabar petani singkong di Tulangbawang Barat kini menjerit karena harga singkong jatuh di bawah seribu rupiah.
Untuk menjawab jeritan petani itu sebaiknya Pj Gubernur Samsudin segera mengambil langkah-langkah seperti yang dilakukan oleh Gubernur Arinal dulu, yakni lewat pertemuan Mahan Agung. Lewat dialog dengan para pengusaha, Arinal berhasil mendorong pengusaha menaikan harga pembeliannya ke tingkat yang lebih tinggi yang menguntungkan petani.
Di tahun 2025, Provinsi Lampung juga masih menghadapi persoalan klasik, yakni masih rendahnya pendapatan daerah hingga menyebabkan provinsi ini selalu mengandalkan tranfer pusat sebagai penopang kerja pembangunannya.
Ini adalah persoalan pelik yang harus menjadi perhatian gubernur baru nanti. Perlu terobosan untuk menemukan sumber pendapatan baru di tengah keuangan pemerintah pusat yang kini tidak sedang baik-baik saja.
Sekali lagi, pertanyaan dari sejumlah keberhasilan dan tantangan itu sangat-sangat-sangat menggelisahkan!
Apakah Pj Gubernur Lampung juga menggelisahkan hal yang sama. Sangat mungkin iya! Sebab ia sangat tahu isi dapurnya. Samsudin, tentu saja juga sangat tahu bagaimana cara kerja janji-janji politik pilkada yang seringkali nyangkut dalam rekam jejak digital semata.(*)