Pesawaran (Netizenku.com): Penyelenggaraan kegiatan Koordinasi Pengawasan Tahapan Pemilihan DPR, DPD dan DPRD serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019, dengan melibatkan 100 orang kaum perempuan (ibu-ibu) sebagai perpanjangan tangan Bawaslu untuk melakukan pengawasan, rupanya mendapat kritikan.
Namun kritikan ini datang lantaran diselenggarakan di Aula Regency Hotel Pringsewu.
Menurut Mualin Taher, salah satu pendiri Kabupaten Pesawaran mengatakan, apa yang telah dilakukan pihak Bawaslu dengan menggelar setiap kegiatan di luar wilayah Pesawaran tersebut sudah menyakiti hati para pejuang kabupaten pesawaran.
\”Kenapa sih kegiatan dilaksanakan di Kabupaten pringsewu, ini kan kegiatan bawaslu pesawaran, apakah di pesawaran krisis aula, atau ada yang di sembunyi kan, saya perhati kan sudah sering kali Bawaslu pesawaran melakukan kegiatan di luar pesawaran, ini suatu bentuk mereka tidak mencintai Pesawaran,\” sesal Mualim Taher kepada netizenku.com, Jumat (29/2).
Apa yang dilakukan pihak Bawaslu tersebut telah menciderai hati para pejuang Pesawaran. Pihaknya menduga ada kecurigaan keditaknetralan para penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu selaku pengawasan.
\”Kita tidak mau ada chaos didalam pemilu ini akibat ketidaknetralan para penyelenggara pemilu seperti KPUD dan bawaslu mereka saya perhatikan setiap melalukan kegiatan yang menyangkut pemilu selalu diadakan diluar pesawaran ada apa ini,\” ungkapnya.
Diungkap Mualim, selain dua lembaga tersebut Bawaslu dan KPUD, pihaknya juga mengkritisi kegiatan-kegaiatan lainnya yang dilakukan pihak Pemerintah Daearah Pesawaran dan pihak kepolisian Polres Pesawaran, yang juga selalu melakukan kegiatan serupa seperti bimtek, pembekalan maupun pelatihan di luar Kabupaten Pesawaran.
\”Ini yang saya lihat ada ketidaknetralan mereka di pemilu ini. Harapan saya kepada lembaga yang ada baik itu Pemerintah daearah, KPUD, Bawaslu maupun pihak kepolisian hargai lah pejuang pesawaran, jangan membuat hati kami sakit, jangan lah melakukan kegiatan-kegiatan baik itu yang menyangkut pemilu atau yang lainnya dilakukan di luar Pesawaran. Buat apa banyak aula di Pesawaran tapi tidak dimanfaatkan, Kalau sifatnya diudang sih gak masalah.Terkait masalah ini saya mintak mereka segera mengklarifikasi terkait hal ini,\” pintanya.
Sementara itu, terkait ini Bawaslu Kabupaten Pesawaran terkesan buang badan. Menurut keterangan Riswanto selaku Koordinator Divisi Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Lembaga Bawaslu Pesawaran, itu bukan ranahnya melainkan bagian kasek dan bendahara.
\”Nah, Kasek dan bendahara itu yang bisa jawab mereka saat ini lagi tidak ada di kantor lagi melakukan persiapan bimtek kearsipan di Hotel Nusantara,\” terangnya.
Sedangkan Ketua Bawaslu Pesawaran Ryan terkait kritik Mualim yang menyebut pihak Bawaslu tidak mencintai Pesawaran dibantahnya.
\”Sebenarnya bukan gak cinta Pesawaran, kenapa kok acaranya di luar Pesawaran pasti abang taulah kenapa. KPU juga buat acara di luar Pesawaran termasuk polres juga begitu. Namun diluar dari itu, ya tetap kita terima masukan dari Bang Mualim. Artinya kita diperhatikan,\” jelasnya melalui pesan WhatsAppnya.
Sementara itu, meskipun sedang mendapatkan kritik pedas seluruh kepala OPD tetap melakukan bimtek di luar Pesawaran yakni di Hotel Swissbel, Bandarlampung.
\”Semua seluruh kepada OPD yang ada, lagi ga ada mas. Lagi pada Bimtek di Bandarlampung kalau ga salah Semua OPD kumpul Semua di hotel Swissbel,\” terang salah satu pegawai di Aula Pemkab Pesawaran. (Soheh)