Direktur PDAM Way Rilau, Suhendar Zuber, ketika dihubungi Minggu (30/1), menjelaskan pembangunan jaringan pipa yang dibiayai APBD baru mencapai 20% dan harus terhenti karena keterbatasan dana pemerintah daerah yang terdampak refocusing anggaran penanganan pandemi Covid-19.
Sementara pemasangan sambungan rumah oleh PDAM Way Rilau, untuk tahap pertama, hanya terealisasi 4.934 atau 35% dari target sebanyak 14.000 sambungan rumah.
“Waktu itu kita tidak memprediksi bakal ada Covid-19 sehingga ada kendala pembangunan jaringan pipa dan lain sebagainya,” kata dia.
Proyek KPBU SPAM Kota Bandarlampung dipersiapkan sejak 2010 untuk 60.000 sambungan rumah dan COD Efektif pada November 2020.
Suhendar Zuber yang dilantik sebagai Direktur PDAM Way Rilau pada 16 September 2021 lalu mengaku sudah menyampaikan kesulitan keuangan yang dihadapi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam sebuah rapat koordinasi.
“Kita ingin saling mengingatkan masing-masing 4 unsur pendukung suksesnya KPBU itu. Badan usaha tugasnya sudah selesai, APBN dan APBD belum selesai,” ujar dia.
Selain menagih hadiah Rp20 miliar yang dijanjikan Kementerian PUPR, PDAM Way Rilau dan Pemkot Bandarlampung juga telah mengajukan permohonan dana alokasi khusus (DAK) melalui Kementerian PUPR sebesar Rp27,9 miliar. Namun terealisasi hanya Rp4,3 miliar untuk tahun 2022.
Halaman : 1 2 3 4 5 Selanjutnya