Bandarlampung (Netizenku.com): Pemerintah Provinsi Lampung masih harus menghadapi sejumlah tantangan untuk menggerakan ekonomi regional supaya tetap tumbuh terjaga pada Triwulan IV 2024. Tantangan itu terbilang berat, sebab Pemprov tak punya waktu banyak, karena waktu tersisa hanya satu setengah bulan saja.
Tantangan itu terungkap dalam pertemuan Pj Gubernur Lampung Samsudin dengan seluruh OPD lingkup Pemprov Lampung di Mahan Agung,, Senin (30/09/2024).
Dari pertemuan itu media ini mencatat, ada dua hal fundamental ekonomi yang masih harus ‘dikejar’ oleh Samsudin dan kawan-kawan, yakni soal penyerapan anggaran dan realisasi pendapatan yang masih perlu dimaksimalkan.
Penyerapan anggaran Pemprov Lampung masih separo jalan, atau baru 50 persen lebih sedikit dari total belanja Rp8,33 triliun. Itu data September 2024 lalu. Data terkini, media ini belum memperolehnya.
Meski masih rendah, tentu optimisme harus tetap ada. Optimisme itu didasari peningkatan penyerapan anggaran yang mulai tumbuh pada akhir Juni yang saat itu baru terbelanjakan sebesar 33,19 persen.
Jika pada September 2024 baru mencapai 58 persen, maka optimisme haruslah digantungkan tinggi-tinggi, hingga bisa membalikan angka 58 menjadi 85 persen.
Itulah optimisme Pj Gubernur Samsudin. Ia ingin penyerapan anggaran bisa mencapai 80 persen pada November 2024.
“Kita targetkan serapan anggaran pada November tercapai 80 persen. Kita pacu, pacu, dan pacu” tegasnya.
Lalu bagaimana dengan sisi pendapatan daerah?
Media ini baru bisa menginformasikan sebatas bulan September, dimana realisasi pendapatan daerah sampai bulan itu sudah mencapai Rp4,63 triliun, atau 55,46 persen dari target pendapatan.
Terkait angka itu, Samsudin meminta OPD cepat-cepat memaksimalkan potensi pendapatannya. Samsudin ingin realisasi pendapatan dan serapannya mulus menuju target sesuai dengan yang telah disepakati bersama DPRD.
“Jika kita bisa memacu ini dengan baik, saya yakin target pendapatan bisa tercapai,” kata Samsudin.
Ia meyakini peningkatan pendapatan daerah bisa ‘diledakkan’ dari pelepasan aset Pemprov di Kelurahan Way Dadi, Bandar Lampung.
“Itu, selama ini belum dimanfaatkan dengan maksimal,” tegasnya.
Maka, ia pun mengungkapkan, bahwa pelepasan aset Waydadi akan dilakukan secara bertahap. Tahap awal pada lahan-lahan di pinggir Jalan Ryacudu, lalu geser ke bagian belakang.
Tapi ingat, waktu tahun berjalan tersisa 1,5 bulan. Setelah itu, kita harus bersiap menyongsong tahun 2025 yang juga penuh tantangan.
Maka, ayo pacu, pacu dan pacu! (*)