Pesawaran (Netizenku.com): Forum Masyarakat Pesawaran Bersatu (FMPB) akan laporkan perusahaan CV Alfatih Perkasa ke Aparat Penegak Hukum. Hal ini dilakukan lantaran adanya dugaan bahwa perusaan tersebut banyak melakukan penyimpangan di dalam pengerjaan proyek pembangunan gedung ruang kelas baru dan rehab ruang kelas SMAN 1 Kedondong.
“Dari hasil kita turun langsung ke lokasi di SMAN 1 Kedondong banyak sekali temuan, dan dari temuan ini akan kita laporkan ke APH, agar mereka turun langsung, melihat langsung kondisi yang terjadi di lapangan dan bisa ditindak sesuai dengan hukum yang berlaku,” ancam Ketua Harian FMPB, Safrudin Tanjung.
Menurutnya dari hasil peninjauan yang dilakukannya tersebut nampak terlihat jelas pengerjaan proyek yang menelan anggaran hingga Rp2 miliar itu tergolong asal jadi, dan diduga tidak memenuhi volume yang ada.
“Pekerjaan tersebut kita tahu selesai pada tanggal 20 Desember 2023 lalu, setelah kita lihat kondisi bangunannya sangat asal jadi, dan tidak memenuhi volume yang ada, seperti banyak di beberapa titik tembok dan lantai yang baru dibangun mulai retak, adanya pengurangan pada jumlah kuda-kuda rangka baja, list keramik tembok yang tidak dipasang, timbunan lantai yang tidak padat, serta pengerjaan strukturnya lari dari gambar,” jelas Tanjung.
Dilanjutkannya, meski pekerjaan tersebut belum selesai 100 persen, sudah dilakukan PHO.
“Ini yang menjadi tanda tanya besar, kenapa dan ada apa pekerjaan belum selesai dikerjakan namun sudah dilakukan PHO, ini yang menjadi kecurigaan kita, pasti banyak yang bermain di sini,” sesal Tanjung.
Sementara itu Humas SMAN 1 Kedondong Neni, membenarkan bahwa pembangunan gedung ruang kelas baru dan rehab ruang kelas SMAN 1 Kedondong kondisinya sangat mengkhawatirkan.
“Fakta sederhana yang kita rasakan pemasangan keramiknya juga banyak yang kopong, sehingga bila kita jalan di lantai keramik itu bunyi. Jadi kami berharap agar pekerjaan tersebut diperbaiki sebelum kami menerima kunci agar kami nyaman menempatinya,” ucap Neni. (Soheh)