Selain itu, bangunan tersebut juga memiliki arsitektur gaya jengki yang banyak mengambil unsur elemen dari arsitektur Indis, tradisional dan modern yang menjadi penanda perkembangan pengetahuan arsitektur.
Direktur RSUD A Yani dr. Fitri menyambut baik rencana penetapan Gedung Health Centre sebagai cagar budaya.
“Kami menyambut baik penetapan Gedung Health Centre sebagai upaya mengingat kembali peran dan sejarah gedung dan tenaga kesehatan dalam membantu masyarakat pada masa itu,”jelasnya.
Senada Ketua IDI Metro, dr Agung, mendukung penetapan Gedung Health Centre sebagai bangunan cagar budaya sebagai bagian dari upaya mengingat memori sejarah perjalanan Kota Metro.
“Kami tentu menyambut baik rencana penetapan ini dan berharap masyarakat bisa semakin mengerti perjalanan Kota Metro dan berbagai peristiwa khususnya terkait kesehatan yang pernah terjadi di masa lampau,” kata dia.
Kedua bangunan tersebut diharapkan bisa ditetapkan sebagai cagar budaya pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional 12 November 2021 mendatang yang ditandai dengan Kampanye Metro Historical Walking Tour.
Tahun ini, Kota Metro telah memiliki dua bangunan cagar budaya yakni Rumah Dokter yang kini dimanfaatkan menjadi Rumah Informasi Sejarah (RIS) dan Klinik Bersalin Santa Maria. (Rls)