Liwa (Netizenku) – Tim dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes), turun ke Kecamatan Lumbokseminung untuk melakukan pengambilan sample air danau yang kini tercemar belerang dan menyebabkan puluhan ton ikan mati. ”Sample air ini akan kami kirimkan ke provinsi, untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan kandungan dari air danau yang kini tercemar dan berwarna coklat kehitam-hitaman hingga membuat banyak ikan mati tersebut,” ungkap Kepala DLH Lambar, Syaekhudin.
Dijelaskan Syaekhudin, pencemaran lingkungan akibat meningkatnya kadar belerang di danau tersebut merupakan penomena yang sudah sering terjadi, dan terakhir penomena seperti itu terjadi sekitar tahun 2011 lalu, dimana kadar oksigen mengalami penurunan dan air berubah menjadi warna coklat kehitam-hitaman.
”Untuk tahun ini penomena tersebut puncaknya terjadi mulai tanggal 2 Februari lalu, dan Senin kemarin (5/2) agak menurun, di beberap titik air sudah terlihat jernih kembali, tetapi hari ini (kemarin”Red) kembali lagi berubah warna dan dampaknya ikan kembali mati,” kata dia.
Sementara itu sebelumnya, Dinkes Lambar mengimbau kepada masyarakat sekitar Danau Ranau Kecamatan Lumbokseminung untuk tidak mengkonsumsi ikan yang mati secara massal akibat keracunan belerang Gunung Seminung tersebut.
Karena belum diketahui pasti dampak dan kandungan dari belerang yang mencemari sebagai wilayah danau ranau yang menyebabkan ribuan ikan mati, sehingga dikhawatirkan ikan yang mati secera mendadak memiliki kandungan yang tidak baik untuk kesehatan. (IWAN)