Bandarlampung (Netizenku.com): Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandarlampung menilai aktivitas penambangan batu hingga menyebabkan longsor di Gunung Kunyit, Sukaraja, tidak begitu membahayakan.
Kepala DLH Bandarlampung, Sahriwansah, menilai atas terjadinya longsor di Gunung Kunyit, Sukaraja, Bandarlampung, Selasa (3/12) kemarin tidak begitu membahayakan. Sebab lokasinya jauh dari pemukiman.
“Jadi Gunung Kunyit saya lihat itu yang longsor hanya sabesnya saja. Karena Gunung Kunyit itu sudah tinggal batu,” ujarnya usai meninjau kendaraan operasional di halaman Kantor Pemerintah Kota Bandarampung, Rabu (4/12).
Terlebih, menurutnya sesuai Peraturan Daerah (Perda) keberadaan Gunung Kunyit sudah dihapuskan atau ditiadakan beberapa waktu lalu.
“Ya sudah ada perdanya dihapuskan Gunung Kunyit itu. Saya lihat juga pas ada acara di sana, longsornya Gunung Kunyit ini tidak membahayakan sama sekali karena jauh dari pemukiman,” jelasnya.
Ditanya mengenai jumlah bukit di Bandarlampung yang masih terjaga keasriannya, Sahriwansah enggan memberikan jawaban. Meski demikian pihaknya terus berupaya menekan kerusakan gunung atau bukit yang ada agar tidak semakin parah.
“Waduh saya kurang paham jumlah bukit itu, mohon maaf ya, saya tidak bisa komentari lebih jauh. kita selalu berupaya agar menekan penggerusan,\” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Aktivitas penambangan batu di Kota Bandarlampung kian menjadi-jadi. Ditelisik para pekerja atau kuli angkut dan penambang batu justru mengharapkan peristiwa longsor terjadi.
Salah satu pekerja penambang batu, Wiwin Garong, dengan gambling mengungkapkan, peristiwa longsor tersebut justru merupakan aktivitas yang disengaja. Di mana hal itu dilakukan untuk mempermudah dalam proses penambangan di sebuah gunung atau bukit, yakni perlu dilakukannya pengerukan hingga longsor itu terjadi.
“Ya ini hanya aktivitas masyarakat aja, ya memang dibuat. Itu pun memang kerjaan kita digerong (dikeruk bagian bawah bukit, red) dulu baru jatuh. Memang manual. Ini semua warga, hampir 80 persen pekerja cari nafkah di sini,” terangnya. (Adi)