Bandarlampung (Netizenku.com): Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengusung 33 janji kerja untuk program prioritas. Dalam 33 janji kerja tersebut salah satunya menyasar dunia pendidikan bertajuk program smart school Lampung berjaya.
Lantas, bagaimana realisasinya?
Kepala Sub Bagian (Kasubag) TU Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Teknologi, Informasi dan Komunikasi Pendidikan (BTIKP), Ryan Yanuari, menerangkan program smart school Lampung berjaya menduduki nomer 15 pada janji kerja Arinal-Nunik untuk program prioritas.
Nampaknya Arinal dan stacholdernya peka membaca pentingnya melakukan digitalisasi pendidikan di Provinsi Sai Bumi Ruwa Jurai, sehingga ia memprioritaskan program tersebut demi tercapai Lampung Berjaya melalui sektor pendidikan
“Awalnya program smart school Lampung berjaya berfokus untuk melakukan proses mengajar tanpa tatap muka. Itu dulu berbasis aplikasi maupun website,” terangnya kepada Wartawan Netizenku.com kemarin, Senin (15/1).
Namun, lanjut dia, saat dilanda pandemi Kemendikbudristek RI mengambil langkah tranformasi digitalisasi pendidikan bertajuk “belajar dari rumah” dan segala macam ornamen kegiatan belajar mengajar yang dipaksa harus dilalui lewat teknologi.
Musabab tersebut membuat program smart school Lampung berjaya bertransformasi menjadi new smart school yang di desaign sebagai sinergi atas 5 komponen yakni, smart student, smart teacher, smart curiculum, smart facility, dan smart environment.
“Semuanya sekarang sudah ada di program kementrian, fokus Kita saat ini di kurikulum double track dan komponen lainnya,” lanjutnya.
Pada kurikulum double track pelajar tak hanya fokus menggeluti kegiatan belajar yang umum, akan tetapi pelajar juga dibekali keterampilan kewirausahaan.
Semua itu saling berkaitan dengan desaign 5 komponen pada program new smart school Lampung berjaya.
Untuk di komponen smart teacher, guru di Lampung wajib memberikan pembelajaran yang kreatif seperti pembuatan konten belajar mengajar yang lebih mudah dipahami pelajar.
Sedangkan, pada komponen smart facility berfokus pada penunjang fasilitas pendukung ikhwal sarana IT maupun perangkat kerja untuk wirausaha.
Kemudian ia juga menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung untuk membangun go green school di Provinsi Lampung.
“Jadi Kita fasilitasi printer 3d kemudian Kita ajarkan mereka mendesaign benda yang memiliki nilai jual yang hasilnya diperjual belikan ke koperasi sekolah,” kata dia.
Kendati demikian, Provinsi Lampung tetap memiliki keterbatasan anggaran untuk menjangkau seluruh sekolah. Sehingga saat ini program new smart school baru menyasar 15 sekolah penerima yang di SK kan Disdikbud Provinsi Lampung.
Ia pun telah merencanakan untuk dapat menjangkau 75 sekolah penerima manfaat selama 5 Tahun.
“Kita targetkan setiap tahun 15 sekolah penerima. Kalau dia 5 tahun artinya ada 75 sekolah,” tutupnya.
Diketahui, 15 sekolah yang menerima manfaat program new smart school Lampung berjaya tersebut yakni, SMA Negeri 1 Padang Cermin, SMA Negeri 1 Ambarawa, SMA Negeri 1 Banyumas, SMA Negeri 2 Pringsewu, SMA Negeri 1 Klumbayan Barat, SMA Negeri 1 Kota Agung, SMA Negeri 1 Sumberejo, SMA Negeri 1 Gadingrejo, SMA Negeri 1 Pematang Sawa, SMA Negeri 1 Kasui, SMA Negeri 1 Liwa, SMA Negeri 5 Bandar Lampung, SMA Negeri 1 Kotabumi, SMA Negeri 12 Bandar Lampung, SMA Negeri 1 Merbau Mataram. (Luki)