Liwa (Netizenku.com): Sudah sepekan lebih sekitar 12 ekor gajah, masih berada di pemukiman Pekon Roworejo Kecamatan Suoh Lampung Barat (Lambar), sehingga membuat rasa takut masyarakat setempat.
Untuk mengurangi rasa khawatir masyarakat setempat, Pemkab Lampung Barat, khususnya Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP), diterjunkan ke lokasi guna memantau pergerakan hewan bertubuh tambun tersebut.
Kasat Pol PP Lampung Barat, M Hendry Faisal, mengatakan pihaknya menerjunkan anggota Pol PP, dalam rangka memantau pergerakan sekitar 12 ekor gajah, sehingga apabila gajah semakin mendekat ke rumah warga, anggota akan bergerak cepat melakukan evakuasi.
\”Dengan dilakukan pemantauan pergerakan kawanan gajah tersebut, untuk menghindari korban apabila semakin dekat dengan pemukiman warga,\” kata Hendry, Jumat (15/2).
Menurut Hendry yang juga mantan Polisi Kehutanan (Polhut) tersebut, menjelaskan apabila kawanan gajah semakin mendekat ke pemukiman akan terpantau, sehingga anggota Pol PP akan segara menghimbau masyarakat untuk menjauh dan sekaligus dapat membantu evakuasi.
\”Dengan pemantauan pergerakan, diharapkan akan mengurangi keresahan warga, karena anggota Pol PP dapat dengan cepat menyampaikan kepada warga untuk segera menjauh, bahkan kami secara langsung dapat membantu evakuasi,\” kata dia.
Kondisi saat ini kata Hendry, sangat mencekam karena kawanan gajah tersebut sudah berada di bagian belakang rumah warga Pekon Banding Agung Suoh, sehingga ribuan warga Pekon Roworejo, Banding Agung dan Sidorejo, berkumpul dan berusaha menghalau dengan cara tradisional.
\”Kondisi sangat mencekam, karena berulang kali gajah-gajah tersebut mendekat ke pemukiman, bahkan merusak tanaman kebun dan sawah warga, sementara usaha untuk menghalau dilakukan secara tradisional, yakni dengan membuat api unggun dan ledakan dengan menggunakan bahan karbit,\” jelasnya.
Menurut Hendry, anggota Pol PP yang diterjunkan, yakni Kasi Ketertiban Umum Misranto, Toni Hartono, Beni Murdani didampingi Kasi Trantib kecamatan Suoh Lekat Apriayadi, selain melihat secara langsung pergerakan 12 ekor gajah, juga terus menghimbau masyarakat untuk waspada dan menjauh.
\”Kami tidak bisa berbuat banyak, selain memantau pergerakan, membantu warga menghalau dengan cara tradisional, juga meminta ribuan warga yang berkumpul untuk tetap waspada, dan menjaga jarak aman,\” harap Hendry.
Lanjutnya, sampai saat ini tidak ada korban akibat kawanan gajah tersebut, tetapi warga sudah mengalami kerugian, karena gajah-gajah tersebut sudah merusak tanaman warga bahkan, telah memakan tanaman padi milik warga setempat.
\”Alhamdulillah berkat kewaspadaan masyarakat tidak ada korban, tetapi akibat kedatangan 12 ekor gajah tersebut, masyarakat sudah mengalami kerugian karena banyak tanaman dan sawah warga yang sudah dimakan gajah-gajah tersebut,\” tandas Hendry. (Iwan)