Pesawaran (Netizenku.com): Setelah mendapatkan tekanan publik hampir satu pekan, dan puncaknya digruduk di kediamannya di komplek STAI Annur, Desa Sidoharjo, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (29/8) kemarin, oleh puluhan pengrajin kotak kayu yang tergabung dalam UMKM Athariz Gemilang Kabupaten Pesawaran, Andy Warisno, menyerah dan berjanji akan menyelesaikan pembayaran kotak Koin NU yang dipesannya itu secara berkala selama 3 bulan.
Ketua UMKM Athariz Gemilang, Muhklisin, mengatakan bahwa pihaknya menerima janji dari Direktur Koin NU Lazisnu untuk menyelesaikan pembayaran kotak koin selama 3 bulan, namun jika Andy ingkar janji, pihaknya mengancam akan kembali menggeruduk kediamannya.
\”Kalau memang dengan batas waktu yang dijanjikan beliau yakni 3 bulan sejak hari ini tidak selesai, maka kami semua akan kembali menggeruduk ke kediaman beliau, karena kami sudah cukup bersabar, kasihan para pengrajin orang-orang kecil yang modalnya hasil pinjam sana sini, ada yang menggadaikan sertifikat tanah dan lainnya. Pak Andy harusnya bayar semuanya kerugian pengrajin, baik kayu yang sudah dirajang, kotak yang sudah jadi terkirim, yang belum jadi terkirim, maupun yang proses finishing, untuk itu pak Andy harus membayar karena dia yang memesan,\” ungkap Muhklisin, Minggu (30/8).
Mukhlisin menjelaskan, sejak tanggal 30 Juni 2020 pengerjaan dihentikan, sebanyak 36.500 kotak koin NU sudah dikirim di graha laziznu, lalu kotak yang sudah jadi belum terkirim sebanyak 45 ribu, proses finishing sebanyak 51 ribu, dan kayu yang sudah dirajang sebanyak 91,5 kubik.
\”Kami pihak pengrajin tinggal tunggu niat baik Andy jika memang dia tidak komit dengan janjinya maka kita akan kembali melakukan aksi lebih besar lagi,\” ancamnya.
Sebelumnya, setelah melalui mediasi yang dilakukan pihak kepolisian setempat, dengan dipertemukannya dari kedua belah pihak antara pihak Andy Warisno dan beberapa perwakilan dari pengrajin ada kesepakan. Pihak Andi siap bertanggung jawab dan akan mengakomodir semua apa yang diharapkan perngrajin.
\”Tadi sudah kita sama-sama musyawarahkan, bahwa kotak yang sudah dikirim saya komitmen akan saya bayar. Apa lagi untuk hal ini saya sudah membayar secara bertahap. Kalau yang belum nanti kita carikan solusi, maka kotak itu segera dikirim ke kantor lagi supaya barang bukti itu ada bahwa ini lo kotaknya yang sudah dibuat supaya kami juga bisa mencarikan solusi,“ ucapnya.
Sementara itu, saat ditanya mengapa ada keterlambatan pembayaran kepada pihak pengrajin, Andy mengungkapkan lantaran dipicu ada permasalahan internal di tubuh PWNU.
\”Terhambatnya itu lantaran PWNU membekukan PW Lazisnu, jadi kami sebagai pelaksana untuk penggalangan dana ini setelah dibekukan nggak boleh lagi, sebenarnya saya ketika masih menjabat Direktur Koin pasti bertanggung jawab sepenuhnya, setelah saya dibekukan sehaharusnya saya tidak ada beban itu, tapi kami masih terus diminta bayar, yang jelas kita akan tanggung jawab yang sudah dikirim akan kita bayar, sedangkan yang belum kirim dulu barangnya dikumpulkan nanti kita carikan solusi,” janjinya. (Soheh/leni)