Bandarlampung (Netizenku.com): Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof Dr Karomani MSi secara resmi membuka Kebun Agrowisata Unila, Rabu (2/9).
Kebun seluas kurang lebih 1,5 hektare tersebut memanfaatkan lahan yang tidak terpakai dan ditanami melon yang dapat digunakan sebagai tempat praktikum dan penelitian.
Saat membuka dan melakukan panen perdana melon, Prof Karomani berharap Kebun Agrowisata Unila mampu menginspirasi para petani di pedesaan serta menjalin kerja sama dengan mitra dan Fakultas Pertanian Unila dalam hal pemasaran.
\”Maka kadang kala mereka hancur karena hasil pertaniannya tidak ada yang advokasi, tidak ada yang memasarkan. Sehingga petani kecil betul-betul yang paling menderita,\” katanya.
Dengan kerja sama melalui Fakultas Pertanian, Prof Karomani ingin mengangkat harkat para petani kecil di desa, karena hal tersebut sejalan dengan konsep yang diusung Pemerintah Provinsi Lampung, Petani Berjaya.
\”Dan saya juga berfikir untuk apa di Unila ada Fakultas Pertanian, kalau petani kita di Lampung masih menderita tidak bisa kita layani,\” tegasnya.
Panen perdana melon kali ini, Kebun Agrowisata Unila menghasilkan 25 ton. Perwakilan Mitra Usaha Unila, Sari Rogo, mengatakan terdapat empat jenis melon yaitu golden, apolo, honey, dan rock.
Dan yang menjadi favorit adalah melon jenis honey yang diberi nama melon titanium.
\”Melon jenis ini masih jarang dikembangkan di Lampung, dan kita beri nama melon titanium, rasanya sangat segar dan manis,” kata Sari.
Grand opening Kebun Agrowisata Unila ramai dikunjungi warga. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp10.000 perorang, pengunjung dapat menikmati keasrian kebun serta menikmati melon dengan memetik langsung. Pengunjung akan dikenakan biaya Rp10.000-Rp25.000 perkilogram sesuai jenisnya.
Namun demikian, karena masih dalam masa pandemi covid-19 para pengunjung masih dibatasi hingga sepuluh orang dengan didampingi panitia yang merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Unila sebanyak 17 orang.
Salah satu pengunjung kebun, Yulina warga Bandarlampung terlihat antusias, dia mengaku mengetahui adanya Kebun Agrowisata Unila dari media sosial.
\”Kebunnya bagus, jadi kita kalau mau wisata juga enggak jauh-jauh,\” katanya.
Sementara pengunjung lain, Suarni yang mengajak serta suami dan anak-anaknya mengapresiasi kehadiran Kebun Agrowisata Unila karena dapat menjadi sarana edukasi.
\”Supaya masyarakat juga tahu bagaimana proses penanaman dan panennya. Jadi bukan hanya beli langsung di pasar,\” ujar dia. (Josua)