Ada Penipuan Uang BPJS Rp 21 Juta di WhatsApp, Hati-hati!

Redaksi

Senin, 3 September 2018 - 09:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

(Foto: Ilustrasi/Istimewa)

Lampung (Netizenku.com): Penipuan dengan iming-iming mendapatkan uang kembali beredar di aplikasi pesan WhatsApp.

Kali ini, uang sebesar Rp 21 juta dari BPJS digunakan sebagai umpan untuk menarik para pengguna WhatsApp.

Seperti kita tahu, hampir semua pekerja di Indonesia merupakan anggota BPJS dan termasuk ke dalam orang yang berhak untuk menarik dana dari BPJS.

Korban scam ini akan diminta mengisi survei bohongan. Setiap layar survei akan dipenuhi oleh iklan yang jika di klik, akan memberikan keuntungan finansial bagi pembuat scam ini.

\"\"

Setelah itu, korban juga akan diminta menyebarkan informasi ini kepada kontak WhatsApp korban.

Jika korban selesai mengerjakan tugas yang diberikan, bukan Rp 21 juta dari BPJS yang didapatkan, melainkan survei dan iklan lain yang akan muncul.

Bahkan terkadang, yang muncul adalah situs phishing yang berpotensi mencuri kredensial korban seperti yang diperingatkan oleh Webroot.

Baca Juga  LBH Bandarlampung Dampingi Korban Pencabulan yang Dilakukan Ayah Tiri
\"\" \"\"

Detail scam

Scam ini akan menggunakan tampilan meyakinkan yang diambil langsung dari situs BPJS Kesehatan yang menggunakan gambar pesohor Ade Rai seperti pada gambar 3.

\"\"

Setelah mendapatkan kepercayaan korbannya, mereka akan menggiring korban mengisi survei yang mudah.

Apapun jawabannya, tidak akan berpengaruh karena memang survei ini hanya akal-akalan untuk menampilkan iklan (dengan harapan di klik oleh korbannya) dan juga supaya makin meyakinkan korbannya.

Ada 3 pertanyaan yang ditanyakan oleh scam ini (lihat gambar 4):

\"\"

1. Apakah Anda lebih dari 18 tahun?
2. Sudahkah Anda bekerja antara 1991 dan 2018 ?
3. Saat ini, apakah Anda bekerja?

Sebagai langkah pamungkas, korbannya akan dikelabui untuk menyebarkan informasi ini ke kontak WhatsApp-nya dengan iming-iming korbannya akan mendapatkan konfirmasi dari BPJS melalui SMS dalam 2-5 menit.

Baca Juga  Pj. Gubernur Samsudin Lepas Atlet Perwosi Lampung Ikuti Lomba Senam Kreasi Piala Ibu Negara RI

Tak lupa, tampilan layar [BAGIKAN] berwarna hijau dengan panel yang akan penuh jika informasi ini sudah dibagikan 3 kali (lihat gambar 5).

\"\"

Menurut pengujian Vaksincom, sekalipun Anda tidak mengirimkan pesan yang diminta ke kontak WhatsApp Anda dan hanya mengklik tombol bagikan, panel tetap akan terisi.

Kesimpulan dan Saran

Persaingan mencari klik iklan makin ketat dan makin sulit. Para pebisnis iklan perlu mencari cara kreatif supaya iklan yang dipasangnya mendapat banyak klik.

Namun ada rambu-rambu dan norma sosial yang perlu selalu dipegang seperti kejujuran dan tidak menghalalkan cara untuk mencapai tujuan.

Terkadang aksi satu atau dua pebisnis iklan yang nakal mengakibatkan pemain yang lain menjadi korban sehingga perlu dilakukan tindakan yang tegas kepada pihak yang menghalalkan cara seperti menggunakan penipuan guna mendapatkan klik iklan.

Baca Juga  Pansus LHP BPK DPRD Lampung Ungkap Kasus Kelebihan Bayar di Sejumlah OPD

Perusahaan pemasang iklan yang iklannya muncul dalam scam ini, sebaiknya mengevaluasi vendor penampil iklan karena iklan perusahaan yang tampil dalam scam sangat berpotensi merusak citra perusahaan. Scam adalah tindakan kriminal dan tidak terpuji.

Jika perusahaan pemasang iklan mendiamkan hal ini, akan muncul kesan negatif bahwa perusahaan pemasang iklan merupakan pendukung aksi scam yang tidak segan menghalalkan cara untuk mencapai tujuannya termasuk menggunakan scam guna menarik pengunjung.

Bagi Anda yang sering menerima kiriman apalagi yang meminta untuk membagikan ke kontak WhatsApp atau media sosial, sebaiknya berpikir matang-matang sebelum melakukan hal ini. Selain berpotensi menjadi korban, Anda juga bisa membuat teman yang dikirimi scam menjadi korban kejahatan.

*Alfons Tanujaya aktif mendedikasikan waktu untuk memberikan informasi dan edukasi tentang malware dan sekuriti bagi komunitas IT Indonesia. (dtc/lan)

Berita Terkait

Manjur, Gubernur Mirza Keluarkan Jurus Negosiasi, Pabrik Tapioka Diminta Operasional Kembali
Beras Murah Disalurkan Lagi ke Lampung
Marindo Kurniawan Melaju dalam Penyeleksian Calon Sekdaprov Lampung
Hasil Penilaian Reformasi Birokrasi, Pemprov Lampung Naik Kelas, Pak Pj ‘Hepi’
AMSI Lampung Apresiasi Perhelatan HPN di Lampura
Jelang Ramadhan, Wagub Jihan Pantau Harga Sembako
Jihan Tinjau Lokasi Banjir di Bandar Lampung, Normalisasi Sungai Dilakukan di Tiga Titik
Wulan Mirza Lantik Ketua TP PKK dan Ketua Tim Pembina Posyandu 13 Kabupaten/Kota

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 23:08 WIB

Jelang Arus Mudik, Mendagri Soroti Kondisi Jalan di Lampung, Perbaiki!

Rabu, 12 Maret 2025 - 18:15 WIB

Polres Pringsewu Imbau Warga Waspadai Pencurian dengan Modus Pecah Kaca

Selasa, 11 Maret 2025 - 14:39 WIB

Pastikan Pelayanan Maksimal, Bupati Pringsewu Sidak Kantor Samsat

Senin, 10 Maret 2025 - 16:47 WIB

Bupati Pringsewu Sampaikan LKPJ Kepala Daerah 2024

Senin, 10 Maret 2025 - 16:38 WIB

Polres Pringsewu dan Mahasiswa Berbagi Takjil Kepada Pengguna Jalan

Senin, 10 Maret 2025 - 16:36 WIB

103 Peserta Ikuti Seleksi Administrasi Awal Penerimaan Polri di Polres Pringsewu

Senin, 10 Maret 2025 - 16:33 WIB

Bupati Pringsewu Lantik Andi Purwanto Sebagai Penjabat Sekretaris Daerah

Senin, 10 Maret 2025 - 16:30 WIB

Pantau Ketersediaan Bahan Pokok, Bupati Pringsewu Tinjau Pasar Banyumas

Berita Terbaru

E-Paper

Lentera Swara Lampung | 118 | Jumat, 14 Maret 2025

Kamis, 13 Mar 2025 - 23:38 WIB

Lampung Barat

PELANTIKAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI LAMPUNG BARAT

Kamis, 13 Mar 2025 - 22:05 WIB