Head to Head Parosil – Kotak Kosong

Luki Pratama

Selasa, 16 Juli 2024 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Iwan Setiawan, Kepala Biro Lambar SKH Lentera SL & Netizenku.com

Iwan Setiawan, Kepala Biro Lambar SKH Lentera SL & Netizenku.com

Atmosfir pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) belum terasa di Lampung Barat (Lambar). Padahal waktu pendaftaran bakal calon tinggal menyisakan satu setengah bulan lagi. Kalau pun ada geliatnya itu di KPU semata, agaknya aura pesta demokrasi di sana benar-benar terasa ‘meriah.

(Netizenku.com): Penampakan adem ayem serupa ini tentu berbeda di tempat lain. Pada 14 kabupaten/kota di Lampung aroma “perang” antarcalon kandidat kepala daerah sudah sangat terendus. Tengok saja batang-batang pohon di sepanjang jalan pada wilayah-wilayah itu, tak luput dijadikan tempat strategis untuk bersosialisasi.

Banyak pohon merana dibuatnya. Anggota tubuhnya ditancapi cantolan banner para calon kandidat pemilukada. Syukurnya fenomena semacam ini tidak terlalu marak berlangsung di Lambar. Tengok saja, misalnya, dari pintu gerbang Lambar tepatnya di Kecamatan Sumberjaya hingga Lumbok, Seminung. Tak ada upaya masif sosialisasi menancap banner kandidat di batang pohon.

Tapi bukan berarti tidak ada sama sekali. Sebab masih juga terlihat cara-cara tidak ramah lingkungan serupa itu. Seperti contohnya banner-banner bakal calon gubernur yang dipasang para tim suksesnya. Memprihatinkan.

Baca Juga  Hari Anak dan Masalah yang Tak Kunjung Tuntas

Sedangkan gambar dari bakal calon bupati dan wakil bupati Lambar tidak satu pun yang tampak. Padahal kalau menyimak pihak-pihak yang sudah memproklamirkan maju pemilukada Lambar setidaknya ada tiga nama yang muncul ke permukaan. Sang petahana Parosil Mabsus, lalu Sutikno dan I Wayan Dirpha.

Demikian pula dengan bakal calon wakil bupati. Sepertinya belum ada yang melakukan sosialisasi dengan alat peraga secara masif. Walaupun masing-masing bakal calon telah mendaftarkan diri ke partai politik. Misalnya Mad Hasnurin, Adi Utama, Bambang Kusmanto, Erwansyah dan M. Rafieq Adi Pradana.

Kotak Kosong

Dari pemandangan secara umum potret suasana menjelang pemilukada di Lambar tersebut, agaknya publik sudah bisa meraba gelagat bandul politik akan cenderung condong kemana. Tak berlebihan kalau yang dimaksud adalah sosok petahana.

Tidak bisa dipungkiri nama Parosil Mabsus sudah terlanjur moncer dibanding bakal calon lain. Sampai akhirnya menggelinding spekulasi sang incumbent ini bakal head to head dengan kotak kosong pada kontestasi 27 November mendatang. Wow!

Baca Juga  Menakar Netizen dari Penggunaan "di" Dipisah dan "di" Disambung

Prediksi ini cukup masuk akal. Terlebih kalau dilihat dari peta dukungan politik yang ada.
Parosil yang notabene ketua DPC PDI Perjuangan Lambar yang meraih 14 kursi hasil Pileg 2024, telah mengantongi surat tugas sebagai calon dari partainya. Amunisi itu dilapis lagi oleh dukungan dari banyak parpol lain. Seperti dari PKB (4), PKS (3), NasDem (1) dan PAN (2) dengan total kursi DPRD sebanyak 24.

Sementara di kubu Partai Demokrat yang memiliki 5 kursi di gedung dewan, rekomendasinya diperebutkan oleh ketiga kadernya yakni Sutikno, I Wayan Dirpha dan M. Rafieq Adi Pradana. Lantas Partai Golkar (4) telah memberikan surat tugas sebagai calon bupati kepada ketua DPD II Lampung Barat Ismun Zani. Kemudian Partai Gerindra (2) yang ketua DPC-nya Erwansyah mendaftar sebagai calon wakil bupati di PDI Perjuangan.

Baca Juga  Ini Tentang Reihana: Hey...Sudah Menjadi Calon Walikota Ya

Secara peta politik nasional, ketiga partai tersebut (Demokrat, Golkar dan Gerindra) memang terikat pada komitmen Koalisi Indonesia Maju (KIM). Seandainya ketiga partai ini juga bergandengan tangan di kancah pemilukada Lambar memang telah mencukupi kuota untuk mengusung jagoannya.

Namun, hitung-hitungan politik di antara mereka tentu tidak segampang membalikkan telapak tangan. Terutama bila menghitung kans meraih kemenangan melawan petahana. Komplek dan rumit, juga berat. Perkara semacam ini tentu sangat dipertimbangkan. Kalau benar demikian, sangat mungkin, koalisi tersebut akan luntur dengan sendirinya, bahkan sebelum diwacanakan.

Jika prediksi ini benar adanya, maka pilihan yang tersisa bagi para parpol itu adalah ikut merapat ke petahana. Dengan demikian bakal terbangun rangkian panjang dari parpol-parpol pendukung Parosil. Alhasil, kemunculan penantang “gaib” akan benar-benar terjadi yang diwakili oleh kotak kosong. Ya, Parosil Vs Kotak Kosong. (Iwan Setiawan, Kepala Biro Lambar SKH Lentera SL & Netizenku.com)

Berita Terkait

Kemiskinan di Lampung PR Besar Gubernur Terpilih
Ini Tentang Reihana: Hey…Sudah Menjadi Calon Walikota Ya
Arinal Tidak Berjaya di Rumah Sendiri, Selanjutnya Ngapain?
Pilgub Lampung 2024: Menunggu Kewarasan Partai Golkar
Kotak Kosong dan Ilusi Jauh Panggang dari Api
Ada Rindu di Pohon Bambu (Pringsewu)
Ngotak Kosong
Nyanyian Sendu Pak Ketua

Berita Terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 15:33 WIB

Waka DPRD Pesawaran Kunjungi Kantor AMP

Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:38 WIB

Pengukuhan PII Pesawaran Tingkatkan Kompetensi dan Profesionalisme Insinyur

Jumat, 18 Oktober 2024 - 17:11 WIB

Bupati Pesawaran Respon Cepat Kerusakan Bendungan Desa Bunut

Kamis, 17 Oktober 2024 - 21:59 WIB

Ratusan Warga Kresno Mulyo Tolak Pergantian Kadus Sepihak

Rabu, 16 Oktober 2024 - 20:33 WIB

Penyidik Polres Pesawaran Belum Tetapkan Camat Negeri Katon Jadi Tersangka, Apa Masalahnya?

Selasa, 15 Oktober 2024 - 07:20 WIB

Waka DPRD Pesawaran Jamin Semua Persoalan Hutang Terselesaikan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 00:21 WIB

Jalar Bernada ke Pelosok Desa, Beri Edukasi ke Millenial dan Gen Z

Sabtu, 12 Oktober 2024 - 11:46 WIB

Bawaslu Pesawaran Diduga Berat Sebelah Tangani Laporan

Berita Terbaru

Metro

AKD DPRD Metro Terbentuk, Siap Jalankan Tugas

Senin, 21 Okt 2024 - 21:33 WIB