Bandarlampung (Netizenku.com): Menyambut Tahun Pelajaran 2021/2022 pada 12 Juli 2021 mendatang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung akan menerapkan dua pola pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
“Di masa pandemik ini kita akan melaksanakan dua pola pembelajaran yaitu Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) kemudian Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” kata Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Sulpakar, ketika ditemui di Ruang Rapat Disdikbud setempat, Selasa (22/6).
Sulpakar menyampaikan PTM dilakukan di daerah penyebaran Covid-19 Zona Hijau, Kuning, dan Oranye.
“Semua (zona) boleh kecuali Zona Merah, selain Zona Merah pendidikan dilaksanakan sesuai peraturan teknis Mendikbud mengacu pada SKB 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran,” ujar dia.
PTM, lanjut dia, dilakukan secara terbatas dimana orang tua/wali siswa masih diperbolehkan menyampaikan sikap keberatan apabila anaknya masuk sekolah mengikuti pola PTM.
“Maka sekolah berkewajiban juga untuk melayani siswa yang belum mendapatkan izin dari orang tuanya. Tidak bisa kita paksakan,” kata dia.
Sekretaris Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Provinsi Lampung, Hendra, mengatakan dua pola pembelajaran tersebut tentunya akan membebani tenaga pendidik.
“Pasti membebani guru di sekolah tapi itu adalah konsekuensi kita dalam keadaan darurat seperti ini,” kata Hendra ketika ditemui dalam Rapat Kepala SMA se-Bandarlampung di SMA Negeri 2 Bandarlampung.
“Kalau suasananya darurat pasti membebani tapi ini sebagai komitmen kita melayani pendidikan anak-anak. Ketika kita darurat memang harus banyak pengorbanan di situ,” lanjut dia.
Hendra menjelaskan selama satu tahun pandemi Covid-19 berlangsung, belajar dari rumah sudah menjadi beban tersendiri bagi guru dan siswa. Namun pola PJJ berjalan mulus tanpa kendala.
“Guru harus lebih mempersiapkan segala sesuatunya, kemudian melaksanakan pembelajaran secara daring membutuhkan energi yang lebih, evaluasinya juga begitu karena harus dikoreksi satu-satu tapi itu adalah salah satu konsekuensi dalam sebuah kedaruratan,” kata Hendra. (Josua)