Pesawaran (Netizenku.com): Masyarakat Desa Bangun Rejo, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, berharap kepada pemerintah setempat agar dapat segera memperbaiki bendungan Waykupang yang jebol diterjang banjir 3 tahun lalu.
Akibat belum diperbaikinya bendungan tersebut, warga setempat tidak lagi dapat menanam padi, lantaran air sungai yang ada tidak lagi bisa mengairi sawah mereka.
“Tadinya masih bisa kita siasati dengan menambal bendungan yang jebol itu dengan karung berisikan pasir. Namun saat ini tidak bisa lagi lantaran bedungannya telah jebol dan terbelah pada bagian bawah juga telah patah,” keluh Mim Wahusin salah satu warga setempat saat ditemui di kediamannya Sabtu (29/10).
Dijelaskan dia, bendungan yang dibangun tidak jauh dari rumahnya tersebut dibangun pada tahun 2010, dan sempat mendapat perbaikan di 2016. Namun tak lama berselang, bendungan itu kembali jebol dihamtam banjir.
“Setelah dibangun sudah jebol dua kali. Kayaknya sih selain karena faktor bencana juga ada kemungkinan kualitas bangunannya kurang bagus, bisa dilihat dari besi yang digunakan bukan menggunakan besi ulir,” ucapnya.
Selain mengharapkan perbaikan bendungan, Mim juga meminta kepada dinas terkait sesegera mungkin melakukan normalisasi sungai. Lantaran saat ini sungai yang ada sudah mengalami pendangkalan.
“Kalau musim penghujan rumah kami pasti mengalami kebanjiran, karena kondisi sungainya sudah sangat dangkal jadi harus dilakukan normalisasi,” ungkapnya.
Yang sangat disesalkannya, harapan dan keluhan warga itu sudah sering disampikan ke dinas terkait. Namun apa yang menjadi harapan pupus lantaran tidak ada direspon dari pemerintah setempat.
“Pengajuan mah setiap tahun kita ajukan, tapi mana? Hanya diukur-ukur saja tapi tidak juga ada realiasinya,” keluhnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, sawah yang saat ini mengalami gagal taman tersebut seluas 10 hektar yang pengairannya hanya mengandalkan dari adanya bendungan tersebut.
“Sekarang kondisi sawah kami kering tidak bisa lagi ditanami. Jadi tolong kepada pemerintah respon keinginan kami ini, kami butuh air untuk mengairi sawah kami,” harapnya. (Soheh/len)