Walhi Ragukan Klaim Pemkot Atasi Banjir di Bandarlampung

Redaksi

Rabu, 2 Maret 2022 - 09:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi Walhi Lampung di Gedung DPRD Bandarlampung saat menyerahkan Kertas Posisi sebagai respon atas Perda RTRW Bandarlampung 2021-2040, Kamis (13/1). Foto: Netizenku.com

Aksi Walhi Lampung di Gedung DPRD Bandarlampung saat menyerahkan Kertas Posisi sebagai respon atas Perda RTRW Bandarlampung 2021-2040, Kamis (13/1). Foto: Netizenku.com

Bandarlampung (Netizenku.com): Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Eksekutif Daerah Walhi Lampung, menyoroti klaim Pemkot Bandarlampung berhasil kurangi banjir dalam satu tahun kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandarlampung, Eva Dwiana-Deddy Amarullah.

“Alhamdulillah banjir sudah berkurang, tapi kalau genangan air di jalan itu, cuma numpang lewat itu, sudah biasa. Insyaallah dengan drainase yang kita bikin tidak ada genangan lagi,” kata Eva Dwiana dalam acara refleksi satu tahun kepemimpinannya di Golden Dragon Graha Wangsa, Bumi Waras, Selasa (1/3).

Baca Juga: Eva Dwiana Pamer Pembangunan di Refleksi Satu Tahun Kepemimpinannya

Direktur Eksekutif Walhi Lampung, Irfan Tri Musri, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan pernyataan dari Wali Kota Bandarlampung tersebut perlu dipertanyakan kebenarannya.

Menurut Irfan di Kota Bandarlampung masih banyak lokasi rawan banjir, bahkan beberapa hari lalu beberapa titik mengalami banjir akibat hujan deras seperti di beberapa kecamatan yaitu Telukbetung Selatan, Telukbetung Timur, Kedamaian, Rajabasa, Sukarame, Sukabumi, Panjang, dan Bumi Waras.

Baca Juga  Limbah Medis di Lampung Meningkat Capai 92,5 Ton

“Tentunya pemerintah bisa menyampaikan klaim berhasil kurangi banjir dengan data dan upaya yang sudah dilakukan dan juga dengan perbandingan berapa kali dan di berapa titik banjir di tahun 2020 dan tahun 2021,” kata Irfan, Rabu (2/3).

Khusus banjir di Rajabasa Nunyai, Kecamatan Rajabasa, lanjut dia, dengan adanya pembangunan Living Plaza Lampung mengakibatkan hilangnya daerah resapan air.

Walhi Lampung menilai Pemkot Bandarlampung sembarangan menerbitkan izin.

“Bagaimana bisa izin pembangunan diterbitkan jika dalam amdalnya tidak ada solusi atas dampak yang akan ditimbulkan. Seharusnya Pemkot Bandarlampung lebih selektif dalam menerbitkan izin-izin pembangunan yang berdampak terhadap kerusahan lingkungan dan terjadinya bencana di Kota Bandarlampung,” ujar Irfan.

Dia meminta pemkot meninjau kembali rencana pembangunan Living Plaza Lampung dan mengembalikan fungsi lahan sebagai daerah resapan air.

Irfan mempertanyakan upaya Pemkot Bandarlampung dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup di kota setempat.

“Kondisi ekologis Kota Bandarlampung sudah sangat memprihatinkan. Lebih dari 80% bukit-bukit di Kota Bandarlampung sudah mengalami alih fungsi,” tegas dia.

Baca Juga  Banjir Bandarlampung Disebabkan Hilangnya Lahan Resapan Air

Irfan menuturkan Ruang terbuka hijau (RTH) Kota Bandarlampung tersisa 11,08%, sungai-sungai di Kota Bandarlampung sudah tercemar dan mengalami penyempitan dan pendangkalan.

Kondisi wilayah pesisir Kota Bandarlampung sudah rusak dan menjadi tempat tumpukan sampah dengan tidak maksimalnya pengelolaan sampah sehingga mengakibatkan Kota Bandarlampung selalu mengalami bencana ekologis banjir dan mendapatkan Predikat Kota Terkotor dan Kota Minim RTH.

“Belum lagi saat ini masyarakat Kota Bandarlampung dihadapkan pada revisi Perda RTRW Kota Bandarlampung yang mana permasalahan dalam proses penyusunannya antara lain ialah terkait klausul total luas kawasan lindung saat ini hanya 22,69 persen dari total luas daerah ini yang seharusnya 30 persen,” ujar Irfan.

Kemudian pada Perda RTRW Kota Bandarlampung dalam pasal 22 huruf (b) disebutkan Kawasan Hutan Lindung Batu Srampog Register 17 di Kecamatan Panjang direncakanan ditetapkan sebagai kawasan perumahan.

Baca Juga  400 Ruas Jalan Lingkungan Diperbaiki, Pemkot Respon Cepat Keluhan

“Hal ini merupakan sebuah kemunduran, alih-alih menambah luasan RTH yang saat ini diklaim 11,08 persen yang seharusnya RTH berada di angka 20 persen,” kata dia.

Baca Juga: Disperkim Jelaskan Alih Fungsi Hutan Lindung Batu Srampog

Bukit-bukit Kota Bandarlampung, lanjut Irfan, sampai dengan hari ini tidak ada upaya penyelamatan dari aktivitas tambang dan alih fungsi yang semakin mengancam hilangnya bukit dan juga mengancam keselamatan rakyat.

Hal ini terlihat pada penambangan batu di Bukit Sukamenanti di Kelurahan Sukamenanti Baru, Kecamatan Kedaton yang masih berlangsung hingga saat ini.

“Penambangan bukit memang izinnya sekarang harus ke pusat tapi Pemkot Bandarlampung tidak bisa lepas tangan begitu saja dengan fenomena ini. Pemprov Lampung dan Pemkot Bandarlampung harusnya ikut mengawasi dan jika berdampak buruk bagi masyarakat harus ditutup, apa lagi tidak punya izin. Jangan juga status kepemilikan lahan dijadikan alasan pemkot tidak bisa menindak, ini tidak benar,” tutup dia. (Josua)

Berita Terkait

Penjabat Gubernur Lampung Buka Kejuaraan Gubernur Cup VIP Marching Band Competition 2024, Dorong Pengembangan Bakat Muda
28 Pejabat Administrator dan Pengawas Dilingkungan Pemerintah Provinsi Lampung Dilantik
Pj Gubernur Lampung Cemaskan Indeks Perkembangan Harga Tiga Kabupaten Tinggi
Kabar Duka, Walikota Bandarlampung 2005-2010 Eddy Sutrisno Meninggal Dunia
Rakerwil LASQI dan Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Lampung 2024 Resmi Dibuka
Sekda Provinsi Lampung Tinjau Progres Pembangunan Masjid Al-Bakrie, Targetkan Penggunaan Shalat Tarawih pada Ramadan 2025
Mudah untuk Mencari Tahu Siapa Pemilik Spanduk ‘KAMI DATANG 10.10.24’? Satpol PP Bisa Lakukan Ini!
Pemprov Lampung Gelar FGD Akselerasi Pembangunan Perumahan dan Pendidikan di Kawasan Kotabaru Bandar Negara

Berita Terkait

Minggu, 13 Oktober 2024 - 11:39 WIB

Mirza Hadiri Apel Barisan Caping Petani dan Buka Senam Sehat di Lampung Selatan

Jumat, 11 Oktober 2024 - 15:43 WIB

Keluarga Mantan Gubernur Ridho Dukung Mirza-Jihan

Kamis, 10 Oktober 2024 - 23:08 WIB

Keluarga Besar Batanghari Sembilan (KBBS) Dukung Pencalonan Mirza-Jihan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2024-2029

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:29 WIB

Tim Hukum Paslon ASRI Desak Paslon 02 Didiskualifikasi

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:07 WIB

Camat Negeri Katon Terbukti Lakukan Tindak Pidana Pemilu, Bawaslu Pesawaran Hanya Rekomendasi Ini!

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:43 WIB

TP Koalisi Paslon Nanda Indira-Antonius Targetkan 75 Persen Suara di Tegineneng

Kamis, 10 Oktober 2024 - 16:36 WIB

Ratusan APK Fauzi-Laras Dirusak OTB, Tim Hukum Melapor ke Bawaslu

Rabu, 9 Oktober 2024 - 09:15 WIB

Tim Hukum ASRI Desak Bawaslu Proses Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN

Berita Terbaru

Pesawaran

Bawaslu Pesawaran Diduga Berat Sebelah Tangani Laporan

Sabtu, 12 Okt 2024 - 11:46 WIB