Metro (Netizenku.com): Tersangka dugaan kepemilikan dan pembuatan senjata api rakitan, Yoga Andi Cahya alias YAC dikenal sebagai orang yang supel dan gaul di lingkungannya.
Pantauan media saat menyambangi rumah tersangka di Jalan Beruang, Gang Paving, RT 24 RW 04, Kel Purwosari, Metro Utara yang diduga sebagai pabrik atau lokasi perakitan senjata api ilegal pasca penangkapan oleh Polda Lampung dalam kondisi sepi dan tergembok, Selasa (2/7).
Dari pantauan luar, rumah laiknya hunian keluarga. Tidak tampak adanya aktivitas mencurigakan seperti alat-alat produksi. Hanya saja, pada bagian depan samping ada kamar yang tertulis sebagai laboratorium.
Nani, tetangga sebelah rumah tersangka mengatakan, dirinya tidak tahu jika pelaku merupakan perakit senjata api ilegal. Karena selama ini dikenal berprofesi sebagai guru.
“Cuma kita tidak tahu PNS apa bukan. Tahu ngajar saja, dimana juga kurang paham,” tukasnya.
Dijelaskannya, pelaku telah tinggal sekitar dua tahun bersama dengan istrinya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. Selama ini, Nani dan keluarganya tidak pernah mendengar adanya aktivitas mencurigakan dari tersangka.
“Kalau suara mesin, apa gerinda motong gitu, selama ini sih kita tidak pernah dengar ya. Kita juga baru tahu. Tapi, kalau hobi nembak burung, itu kita tahu. Memang beliau sering berburu burung pakai senapan angin. Dia kan ada komunitasnya gitu,” ungkapnya.
Ia menilai, pelaku merupakan orang yang ramah dan suka menegur tetangga. Bukan merupakan orang yang tertutup.
“Gaullah. Kalau tertutup sih enggak. Baik juga. Kita tahu ya Sabtu pagi itu dibawa polisi, ditangkapnya di jalan katanya. Terus ke sini dibawa. Gitu saja kita tahunya,” ungkapnya.
Sementara Sigit, warga setempat mengaku, baru mengetahui adanya pabrik senjata di daerahnya dari berita di media sosial.
“Kita juga baru tahu kemarin itu ramai berita. Saya lihat facebook di Metro ada pabrik senjata. Baru tahu itu. Ya kaget juga ternyata dekat sini lokasinya. Tadi juga ada polisi datang,” imbuhnya.
Adapun Ketua RT 24 Solihin saat didatangi awak media tidak berada di rumah. Sementara anak Solihin saat ditanya juga tidak mengetahui dan juga mendengar adanya penggerebakan pada Sabtu pagi di rumah kontrakan wilayah setempat.
Terpisah, Ketua RW 04 Purwosari Tukijo menjelaskan, pihaknya juga tidak mengetahui adanya penggrebekan pada Sabtu pagi di wilayahnya. Pun demikian dengan adanya aktivitas produksi senjata api ilegal.
“Kalau rumah kontrakan di situ, ya ada dua itu. Kalau betul pelakunya itu, ya rumahnya yang cat merah hitam. Itu kontrakan. Mungkin pak RT yang lebih tahu. Kalau kita cuma dapat laporan saja. Tapi enggak ada laporan juga dari kemarin,” tuturnya.
Ia menceritakan, selama ini tidak pernah ada kegiatan mencurigakan yang dilakukan oleh warganya. Karena hampir semua yang bermukim di wilayah setempat merupakan warga lama. Sehingga saling mengenal satu sama lain. Mulai dari pekerjaan dan lainnya.
“Saya di sini membawahi empat RT. Sebenarnya kita enggak mau jadi RW lagi, sudah kelamaan, tapi warga suruh saya lagi. Makanya kalau asli sini saya kenal. Cuma kalau warga kontrakan kita kurang paham. Itu sepertinya yang istrinya bidan apa perawat gitu ya. Di sini bagus kekeluargaannya. Bahkan ada paguyuban,” bebernya. (Rival)