Lampung (Netizenku.com): Pada perdagangan hari ini, Selasa (25/9/2018), nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah. Bahkan depresiasi rupiah menjadi yang terdalam di Asia.
Pada Selasa (25/9/2018), US$ 1 dihargai Rp 14.915 saat penutupan pasar spot.
Rupiah melemah 0,37% dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya. Ini merupakan posisi terlemah rupiah sejak 5 September.
Mengawali hari ini, rupiah sudah melemah 0,06%. Seiring perjalanan pasar, pelemahan rupiah semakin dalam. Bahkan dolar AS berhasil merangsek dan kembali ke level Rp 14.900.
Posisi terkuat rupiah hari ini ada di Rp 14.865/US$ yaitu kala pembukaan pasar spot. Sementara terlemahnya adalah Rp 14.915/US$, yang terjadi saat penutupan pasar.
Rupiah senasib dengan mata uang Asia yang juga melemah terhadap dolar AS. Namun dengan pelemahan 0,37%, rupiah jadi mata uang dengan depresiasi paling dalam di Benua Kuning.
Awalnya \’gelar\’ tersebut dipegang oleh rupee India. Namun sentimen positif dalam negeri berhasil mengangkat rupee, meski belum bisa menyentuh zona hijau.
Mengutip Reuters, seorang pejabat Kementerian Keuangan India menyatakan Bank Sentral India (RBI) bisa membeli obligasi melalui operasi pasar terbuka untuk stabilisasi nilai tukar rupee.
Tidak hanya itu, RBI juga dinilai punya ruang untuk menurunkan Cash Reserve Ratio (CRR) atau yang dikenal di Indonesia sebagai Giro Wajib Minimum (GWM).
Penurunan CRR bisa membuat likuiditas bank lebih longgar sehingga menjadi stimulus bagi penyaluran kredit dan pertumbuhan ekonomi. Saat ini, CRR India adalah 4%.
Kabar ini ampuh untuk mengurangi derita rupee yang sempat melemah di kisaran 0,6%. Meski masih melemah, tetapi depresiasi rupee sudah jauh berkurang. (cnbci/lan)