Jakarta (Netizenku.com): Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membawa berkah bagi PT Aneka Tambang Tbk (Antam).
Penjualan emas Antam meningkat di pasar domestik.
\”Biasanya penjualan emas Antam antara ekspor dan domestik relatif seimbang. Namun tahun ini Kami melihat peningkatan yang drastis di pasar domestik,\” ujar Direktur Utama Antam, Arie Prabowo Ariotedjo, di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Dia memperkirakan, permintaan dalam negeri meningkat mungkin imbas dari pelemahan Rupiah juga.
Fluktuasi nilai tukar juga membawa berkah dari total penjualan emas Antam.
Bahkan dalam periode Januari-Juni 2018 penjualan emas Antam sudah mencapai 13,8 ton.
Dari angka itu, sekitar 9 ton merupakan penjualan emas di pasar domestik. Sementara penjualan ekspor hanya sekitar 4 ton lebih.
Manajemen cukup bersyukur dengan catatan tersebut. Sebab kata Arie penjualan emas di pasar domestik jauh lebih menguntungkan.
\”Karena untuk penjualan dalam negeri betul-betul kita manufaktur, dari emas batangan kita potong-potong sampai 10 gram. Sementara ekspor demand-nya emas batangan 1 kg. Jadi value added yang dipotong-potong memberikan keuntungan lebih besar,\” ujar Arie.
Perseroan juga yakin penjualan dari produk emas tahun ini akan meningkat drastris.
Sebab total penjualan emas di semester I-2018 itu sudah melebihi capaian penjualan emas Antam secara keseluruhan di 2017 sebesar 13,2 ton.
\”Oleh karena itu Antam yakin penjualan emas tahun ini mencapai 24-25 ton,\” kata Corporate Secretary Antam Aprilandi H. Setia.
Baca juga: Harga Emas Antam Naik Jadi Rp 650.000/Gram
Aprilandi menambahkan, perbedaan margin penjualan emas di domestik dan ekspor bisa mencapai 2-3%.
Oleh karena itu perusahaan tetap akan menggenjot penjualan emas di pasar domestik.
\”Kalau kami lihat sekarang orang masih ingin emas. Demand lokal besar pada saat rupiah melemah. Orang pilih emas karena lebih stabil. Untuk saat ini kalau cari keuntungan ya memang cari dolar tapi emas itu lebih long term,\” kata Arie. (dtc/lan)